Sering Kalah, MU Terancam Tak Lagi Jadi Klub Terkaya Inggris!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 January 2020 10:15
Lolos ke Liga Champions Makin Sulit
Manchester United (Action Images via Reuters/Jason Cairnduff)
Terlihat bahwa posisi United melorot dalam dua tahun terakhir. Apa yang membuat pemasukan United berkurang sehingga posisinya terus tersalip?

Sepertinya keuangan United sudah terpukul oleh hasil pertandingan di lapangan. Ya, dalam dua musim terakhir David De Gea dan kolega memang kurang meyakinkan.

Musim lalu, United yang dipaksa berganti manajer di tengah jalan dari Jose Mourinho ke Ole Gunnar Solskjaer hanya mampu finis di posisi enam. Di luar empat besar, United tidak bisa bermain di Liga Champions Eropa dan harus rela berkompetisi di liga malam Jumat atau Liga Europa.


Dari sini saja dampak finansialnya begitu terasa. Sebagai gambaran, Asosiasi Sepakbola Eropa (UEFA) menyediakan total hadiah sekitar EUR 1,95 miliar (Rp 29,79 triliun) buat para peserta Liga Champions. Sementara total hadiah untuk Liga Europa adalah EUR 560 juta (Rp 8,56 triliun), tidak sampai 30% dari total hadiah di Liga Champions.

Dalam laporan keuangan tahun fiskal 2019 yang berakhir 30 Juni, United membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar GBP 18,88 juta (Rp 337,3 miliar). Jauh membaik ketimbang 2018 yang merugi GBP 37,63 juta, tetapi tidak ada apa-apanya ketimbang 2017 di mana laba bersih kala itu mencapai GBP 39,21 juta (Rp 700,46 miliar).

Tahun ini, bisa saja laba United turun lagi karena tidak ada jaminan bisa tampil di Liga Champions Eropa musim depan. Hingga pekan ke 22 Liga Primer musim 2019/2020, United masih berada di luar empat besar, tepatnya di posisi kelima dengan koleksi 34 poin. Selsih lima poin dari Chelsea di posisi empat.


Asa untuk finis di empat pada akhir musim masih abu-abu, karena United punya sejumlah laga berat. Akhir pekan ini, United harus bertandang ke markas pemimpin klasemen Liverpool. Kemudian masih ada pertandingan versus Wolverhampton Wandeders (2 Februari 2020), Chelsea (18 Februari 2020), Manchester City (7 Maret 2020), Tottenham Hotspur (14 Maret 2020), sampai Leicester City (17 Mei 2020).


(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular