
Internasional
Rudal Kembali Serang Pangkalan Militer di Irak, AS Ngamuk
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 January 2020 07:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali berang. Pasalnya, sebuah rudal kembali menyerang markas militer tentara AS di Irak, Minggu (12/1/2020).
Padahal, AS danĀ Iran berjanji ingin mengurangi ketegangan kedua negara. Selain Presiden Donald Trump, keinginan de-eskalasi tensi ketegangan juga sempat diutarakan Presiden Iran Hassan Rouhani di sela-sela kunjungannya ke Qatar, akhir pekan lalu.
"(AS) marah dengan laporan serangan roket lain di pangkalan udara di Irak," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, sebagaimana dikutip AFP.
"Ini pelanggaran terus menerus atas kedaulatan Irak oleh kelompok-kelompok yang tidak loyal ... harus berakhir."
Minggu (12/1/2020), sebuah roket kembali menyerang markas pasukan koalisi yang dipimpin AS di Irak Utara. Meski belum ada pengakuan resmi dari Iran, AS menuding serangan dilakukan kelompok milisi yang didukung Iran di Irak.
Roket jenis Katyusha tersebut mendarat di pangkalan udara Al-Balad. Pangkalan udara ini merupakan rumah bagi pesawat F-16.
Saat peristiwa terjadi Al-Balad tengah mengadakan acara yang mengundang kontingen kecil Angkatan Udara AS serta sejumlah kontraktor pemeliharaan pesawat militer. Peristiwa ini melukai 4 orang, di antaranya dua perwira Irak dan dua penerbang.
Akibat serangan ini sejumlah tentara dan pekerja AS dievakuasi. "Sekitar 90% penasehat AS dan karyawan (kontraktor) ... telah mengungsi ke Taji dan Erbil setelah ancaman ini," kata salah satu sumber sebagaimana dikutip dari AFP.
Di akhir pekan lalu, roket juga menghantam Zona Hijau di ibu kota Irak Baghdad. Zona hijau merupakan zona internasional, bukan hanya militer AS, di wilayah tersebut terdapat pula kedutaan besar banyak negara.
Sebelumnya, Iran mengaku akan membalas dendam ke AS setelah salah seorang pimpinan militernya, Jenderal Qasem Soleimani, tewas dalam serangan AS di Bandara Internasional Baghdad 3 Januari lalu. Iran mengaku ada 13 skenario pembalasan ke negara adi kuasa itu.
(sef/sef) Next Article Balas Dendam! Iran Tembakkan Roket ke Pangkalan AS di Irak
Padahal, AS danĀ Iran berjanji ingin mengurangi ketegangan kedua negara. Selain Presiden Donald Trump, keinginan de-eskalasi tensi ketegangan juga sempat diutarakan Presiden Iran Hassan Rouhani di sela-sela kunjungannya ke Qatar, akhir pekan lalu.
"(AS) marah dengan laporan serangan roket lain di pangkalan udara di Irak," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, sebagaimana dikutip AFP.
Minggu (12/1/2020), sebuah roket kembali menyerang markas pasukan koalisi yang dipimpin AS di Irak Utara. Meski belum ada pengakuan resmi dari Iran, AS menuding serangan dilakukan kelompok milisi yang didukung Iran di Irak.
Roket jenis Katyusha tersebut mendarat di pangkalan udara Al-Balad. Pangkalan udara ini merupakan rumah bagi pesawat F-16.
Saat peristiwa terjadi Al-Balad tengah mengadakan acara yang mengundang kontingen kecil Angkatan Udara AS serta sejumlah kontraktor pemeliharaan pesawat militer. Peristiwa ini melukai 4 orang, di antaranya dua perwira Irak dan dua penerbang.
Akibat serangan ini sejumlah tentara dan pekerja AS dievakuasi. "Sekitar 90% penasehat AS dan karyawan (kontraktor) ... telah mengungsi ke Taji dan Erbil setelah ancaman ini," kata salah satu sumber sebagaimana dikutip dari AFP.
Di akhir pekan lalu, roket juga menghantam Zona Hijau di ibu kota Irak Baghdad. Zona hijau merupakan zona internasional, bukan hanya militer AS, di wilayah tersebut terdapat pula kedutaan besar banyak negara.
Sebelumnya, Iran mengaku akan membalas dendam ke AS setelah salah seorang pimpinan militernya, Jenderal Qasem Soleimani, tewas dalam serangan AS di Bandara Internasional Baghdad 3 Januari lalu. Iran mengaku ada 13 skenario pembalasan ke negara adi kuasa itu.
(sef/sef) Next Article Balas Dendam! Iran Tembakkan Roket ke Pangkalan AS di Irak
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular