
Breaking News
Balas Dendam! Iran Tembakkan Roket ke Pangkalan AS di Irak
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
08 January 2020 07:01

Jakarta CNBC Indonesia- Iran menembakkan puluhan roket di pangkalan udara gabungan AS-Irak pada Rabu (8/1/2020). Roket ditembakkan Rabu pagi, sebagaimana dilansir Bloomberg dari televisi lokal yang mengutip Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).
Seorang pejabat bahkan mengonfirmasi bahwa serangan dilakukan di Ayn al-Asad di Irak Barat. Ini dilakukan sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani.
"IRGC mengumumkan kepada Setan AS bahwa balasan yang dilakukan akan dipenuhi rasa sakit dan kehancuran," kata IRGC.
Sementara Gedung Putih juga mengkonfirmasi hal ini. "Kami mengetahui adanya laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak," kata Sekretaris Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan.
"Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasional.
Sebelumnya, Iran dikabarkan tengah merancang serangan balik ke AS. Sebagaimana dikutip Bloomberg dari Fars News Agency, Kepala Komite Pengamanan Nasional Iran Ali Shamkhani menegaskan hal ini, Selasa (7/1/2020).
Bahkan, ia mengatakan hal ini bisa menjadi "mimpi buruk bersejarah" bagi AS. "Bahkan jika skenario terlemah kita disetujui, penerapannya bisa menjadi mimpi buruk bersejarah bagi Amerika," katanya. "Keseluruhan pasukan perlawanan akan membalas."
Tensi ketegangan antara AS dan Iran makin tinggi dalam beberapa hari terakhir. Adu ancaman terus dilontarkan, baik dari sisi AS maupun dari sisi Iran.
Tak terkecuali saat prosesi pemakaman Soleimani Senin lalu. Meski bukan resmi pernyataan negara, dalam pidato pemakamannya, dibacakan seruan yang menawarkan hadiah bagi siapapun yang bisa mendapatkan kepala Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Dan kami akan memberikan US$ 80 juta ... sebagai hadiah pada siapapun yang bisa membawa kepala dari seseorang yang telah memerintahkan membunuh tokoh revolusi kita," ujar orang tersebut sebagaimana ditulis media Inggris, Express, Senin (6/1/2020).
"Siapapun yang bisa membawa kepala orang gila berambut kuning, akan kami berikan US$ 80 juta atas nama negara besar Iran. Bersoraklah jika setuju."
Tokoh parlemen Abolfazi Abutorabi juga dikabarkan mengancam akan menyerang Gedung Putih sebagai tanggapan atas pembunuhan Soleimani.
"Kita bisa menyerang Gedung Putih, kita bisa merespon mereka dengan (langsung) ke tanah Amerika. Kita punya kekuatan itu," tegasnya.
Sementara itu, Trump berjanji akan menyerang 52 wilayah di Iran. Ia berujar serangan dilakukan karena Iran membahayakan warga dan kepentingan AS.
(sef/sef) Next Article Soal Serangan Balasan Iran, Ayatollah: Tamparan Untuk AS!
Seorang pejabat bahkan mengonfirmasi bahwa serangan dilakukan di Ayn al-Asad di Irak Barat. Ini dilakukan sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani.
"IRGC mengumumkan kepada Setan AS bahwa balasan yang dilakukan akan dipenuhi rasa sakit dan kehancuran," kata IRGC.
"Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasional.
Sebelumnya, Iran dikabarkan tengah merancang serangan balik ke AS. Sebagaimana dikutip Bloomberg dari Fars News Agency, Kepala Komite Pengamanan Nasional Iran Ali Shamkhani menegaskan hal ini, Selasa (7/1/2020).
Bahkan, ia mengatakan hal ini bisa menjadi "mimpi buruk bersejarah" bagi AS. "Bahkan jika skenario terlemah kita disetujui, penerapannya bisa menjadi mimpi buruk bersejarah bagi Amerika," katanya. "Keseluruhan pasukan perlawanan akan membalas."
Tensi ketegangan antara AS dan Iran makin tinggi dalam beberapa hari terakhir. Adu ancaman terus dilontarkan, baik dari sisi AS maupun dari sisi Iran.
Tak terkecuali saat prosesi pemakaman Soleimani Senin lalu. Meski bukan resmi pernyataan negara, dalam pidato pemakamannya, dibacakan seruan yang menawarkan hadiah bagi siapapun yang bisa mendapatkan kepala Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Dan kami akan memberikan US$ 80 juta ... sebagai hadiah pada siapapun yang bisa membawa kepala dari seseorang yang telah memerintahkan membunuh tokoh revolusi kita," ujar orang tersebut sebagaimana ditulis media Inggris, Express, Senin (6/1/2020).
"Siapapun yang bisa membawa kepala orang gila berambut kuning, akan kami berikan US$ 80 juta atas nama negara besar Iran. Bersoraklah jika setuju."
Tokoh parlemen Abolfazi Abutorabi juga dikabarkan mengancam akan menyerang Gedung Putih sebagai tanggapan atas pembunuhan Soleimani.
"Kita bisa menyerang Gedung Putih, kita bisa merespon mereka dengan (langsung) ke tanah Amerika. Kita punya kekuatan itu," tegasnya.
Sementara itu, Trump berjanji akan menyerang 52 wilayah di Iran. Ia berujar serangan dilakukan karena Iran membahayakan warga dan kepentingan AS.
(sef/sef) Next Article Soal Serangan Balasan Iran, Ayatollah: Tamparan Untuk AS!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular