Jakarta Sambut 2020 Kebanjiran, Ini Kata Jokowi Sampai Anies!

Redaksi CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
03 January 2020 07:50
Jakarta Sambut 2020 Kebanjiran, Ini Kata Jokowi Sampai Anies!
Foto: Kondisi Banjir di Cileduk Indah. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia- Musibah banjir menyambut datangnya 2020, membuat ibu kota lumpuh selama dua hari berturut-turut.

Bermula dengan curah hujan ekstrim yang tak berhenti sejak tanggal 31 Desember sore hingga keesokan harinya. Sebagian besar wilayah Jakarta, bahkan sampai daerah Tangerang, Banten, dan Bekasi pun terendam air dengan ketinggian yang berbeda-beda.

Presiden Joko Widodo pun membuka suara terkait hal ini, ia menekankan ketimbang sibuk menyalahkan dan mencari penyebab banjir. Saat ini, fokus utama harus ditekankan untuk evakuasi korban dan keselamatan warga.

"Evakuasi korban, keselamatan, dan keamanan masyarakat harus didahulukan. Nanti urusan penanganan banjir secara infrastruktur akan kita kerjakan setelah penanganan evakuasi selesai," jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Ia juga menekankan banjir besar yang terjadi di awal tahun 2020 ini disebabkan oleh berbagai faktor. "Disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada. Tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita buang sampah dimana-mana."

Menurutnya untuk penanganan banjir harus dikerjakan bersama-sama. "Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten dan kota semuanya bekerja sama,"ujar Jokowi saat berada di BEI, Kamis (02/1/2020).



Menteri Keuangan Sri Mulyani bicara soal potensi kerugian negara akibat bencana banjir yang melanda ibu kota. Menurutnya setiap banjir terjadi pastinya akan menimbulkan kerugian besar dari sisi materiil maupun korban jiwa.

"Ini sesuatu yang menjadi pembelajaran," ujar Sri Mulyani saat dijumpai di gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/1/2020).

Menurutnya, musibah seperti banjir semestinya bisa diantisipasi oleh pemerintah, termasuk pemerintah daerah. Sebab, kata dia, musibah seperti banjir misalnya merupakan bencana yang semestinya bisa dikalkulasi untuk dikurangi dampaknya. "Kalau kita bangun kemudian rusak karena bencana alam yang bisa dikalkulasi harusnya bisa kita hindari," katanya.

Bagi Sri Mulyani, banjir adalah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Mulai dari bagaimana menjaga risiko dari datangnya bencana yang akan berdampak baik ke pemukiman atau fasilitas umum dan infrastruktur. Antisipasi perlu ditekankan, agar bencana yang terjadi karena faktor perubahan iklim dan berdampak besar ini bisa segera ditangani.



Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberikan kompensasi cuti bagi pegawai negeri yang terdampak dan terkena musibah banjir.

"Jika terkena bencana alam, ASN dapat diberikan cuti. Hal ini tercantum dalam peraturan yang berlaku," ujar Tjahjo dalam siaran resmi yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (02/01/2020).

Lamanya cuti karena alasan penting dapat diberikan maksimal satu bulan. Namun demikian, jangka waktu cuti ini diserahkan kepada penilaian dan kebijakan masing-masing pimpinan instansi.

"Dengan demikian, banjir di Jabodetabek dapat dikategorikan bencana alam, sehingga pimpinan instansi dapat memberikan cuti bagi ASN terdampak," kata Tjahjo.

Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Anies Rasyid Baswedan mengirimkan pesan kepada seluruh aparat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hari ini, Kamis (2/1/2020).

Dalam pesan itu, Anies mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan bersama-sama.

"Tanggung jawab dalam penanganan bencana ini baru dibilang tuntas kalau semua banjir dan genangan sudah surut, semua jalan dan fasilitas publik sudah berfungsi. Semua yang hari ini mengungsi sudah kembali ke rumah, bisa tidur dengan nyaman dan seluruh kegiatan masyarakat kembali seperti semula," kata Anies dalam rekaman suara yang dikirimkan Pemprov DKI Jakarta, Kamis (2/1/2020), seperti dilansir detik.com.

"Saya menyadari semuanya dalam kondisi lelah setelah kerja lebih dari 24 jam. Insyaallah kebahagiaan masyarakat ketika mereka bisa kembali ke rumahnya dan berkegiatan menjadi obat bagi kelelahan kita. Insyaallah kelelahan ini akan dibalas dengan pahala tak ternilai dari Allah SWT," lanjutnya.

Anies juga menyebut kondisi terkini di sejumlah daerah mulai membaik.

"Air mulai surut tetapi tantangan kita belum selesai. Mari kita terus siaga, tanggap dan galang. Tiga ini yang selalu saya sampaikan kepada seluruh jajaran agar kita saat kita memasuki musim penghujan," katanya.

"Pastikan semua petugas kita hadir memberikan. Kepada lurah dan camat harus ada koordinasi kepada tokoh masyarakat terutama di tempat pengungsian, dapur umum mandiri. Koordinasikan dengan mereka," lanjutnya.

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular