
Korban Banjir Jabodetabek Bertambah, Total 30 Orang Meninggal
Redaksi, CNBC Indonesia
03 January 2020 06:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melakukan update pada data korban meninggal akibat banjir yang menyerang Jabodetabek. Dari rilis yang didapat CNBC Indonesia, Kamis (2/1/2019) pukul 21.00 WIB , setidaknya 30 orang meninggal karena banjir.
Menurut BNPB data ini sudah disingkronisasi dan divalidasi data korban bencana banjir. Data dikumpulkan oleh BNPB dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BPBD, TNI, POLRI, dan sumber lainnya.
"Korban meninggal terbanyak berada di Kabupaten Bogor 11 orang, kemudian Jakarta Timur 7 orang, Kota Bekasi dan Kota Depok masing-masing 3 orang, dan masing-masing 1 orang untuk Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor dan Kota Tangerang," kata Kapusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo.
Ditegaskannya sebanyak 17 orang meninggal karena terseret arus banjir. Sementara 5 orang tertimbun longsor, 5 orang tersengat listrik dan 3 orang hipotermia.
Sebelumnya BMKG menyatakan bahwa hujan deras masih akan berlangsung sampai tanggal 10 Januari 2020. Agar tidak timbul korban lebih banyak lagi maka BNPB menghimbau agar warga yang rumahnya masih terendam cukup dalam dan masih bertahan di rumah, agar segera evakuasi ke tempat aman.
"Jika kondisi banjir sudah surut maka boleh kembali ke rumah masing-masing. Utamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu dibanding harta" ujar Kepala BNPB Doni Monardo.
Sementara itu, guna mencegah banjir, BNPB bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berencana melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Hal ini akan mulai dilakukan hari ini, Jumat (3/1/2019).
Setidaknya 4 sortie penerbangan akan dilakukan untuk memodifikasi cuaca. Di mana 2 sortie mulai jam 09.00 WIB dan 2 sortie pada siang hari.
(sef/sef) Next Article Mas Anies, Soal Banjir Pak Basuki Kecewa Kepada Anda
Menurut BNPB data ini sudah disingkronisasi dan divalidasi data korban bencana banjir. Data dikumpulkan oleh BNPB dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BPBD, TNI, POLRI, dan sumber lainnya.
"Korban meninggal terbanyak berada di Kabupaten Bogor 11 orang, kemudian Jakarta Timur 7 orang, Kota Bekasi dan Kota Depok masing-masing 3 orang, dan masing-masing 1 orang untuk Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor dan Kota Tangerang," kata Kapusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo.
Sebelumnya BMKG menyatakan bahwa hujan deras masih akan berlangsung sampai tanggal 10 Januari 2020. Agar tidak timbul korban lebih banyak lagi maka BNPB menghimbau agar warga yang rumahnya masih terendam cukup dalam dan masih bertahan di rumah, agar segera evakuasi ke tempat aman.
"Jika kondisi banjir sudah surut maka boleh kembali ke rumah masing-masing. Utamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu dibanding harta" ujar Kepala BNPB Doni Monardo.
Sementara itu, guna mencegah banjir, BNPB bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berencana melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Hal ini akan mulai dilakukan hari ini, Jumat (3/1/2019).
Setidaknya 4 sortie penerbangan akan dilakukan untuk memodifikasi cuaca. Di mana 2 sortie mulai jam 09.00 WIB dan 2 sortie pada siang hari.
(sef/sef) Next Article Mas Anies, Soal Banjir Pak Basuki Kecewa Kepada Anda
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular