Ada yang Pede Rupiah Bisa di Bawah Rp 10.000/US$, Mimpi?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 December 2019 15:03
Rupiah yang Terlalu Kuat Malah Bahaya!
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Namun komplikasi yang muncul adalah mata uang yang menguat, bahkan terlalu kuat, justru merugikan. Tanyakan saja ke Thailand, yang mata uangnya menjadi nomor satu di Asia.

"Baht yang begitu kuat telah mempengaruhi ekspor, dan bank sentral akan memonitor dengan ketat. Bank sentral harus mampu mengendalikan penguatan baht," tegas Uttama Savanayana, Menteri Keuangan Thailand, seperti diwartakan Reuters.

Ketika mata uang suatu negara menguat, maka produk negara tersebut menjadi mahal di pasar global. Ekspor menjadi makin sulit, karena produk kurang kompetitif.

Pada Oktober, ekspor Thailand terkontraksi alias tumbuh negatif 4,54% year-on-year. Lebih dalam ketimbang kontraksi bulan sebelumnya yaitu 1,39%. Sudah tiga bulan beruntun ekspor Negeri Gajah Putih terbenam di zona kontraksi.

 


Tidak cuma baht, dolar AS yang dinilai terlalu kuat sampai membuat Presiden Donald Trump geram. Dalam beberapa kesempatan, Trump berkoar-koar soal greenback yang terlampau perkasa dan membuat ekspor Negeri Paman Sam terpukul. Isu ini yang menjadi pangkal perseteruan Trump dengan Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed).

"Seperti yang rasa duga, Jay Powell (Jerome Powell, Ketua The Fed) dan Federal Reserve mengizinkan dolar terlalu kuat, terutama secara relatif terhadap SEMUA mata uang. Manufaktur kita menerima dampak negatif. Suku bunga acuan terlalu tinggi. Mereka (The Fed) adalah musuh terbesar, mereka tidak tahu mau melakukan apa. Menyedihkan," tukas Trump dalam cuitan di Twitter beberapa waktu lalu.


Buat Indonesia yang masih mau membangun industri manufaktur, penguatan rupiah yang terlalu tajam bukan sesuatu yang baik. Rupiah yang terlalu kuat membuat impor menjadi lebih murah sehingga menjadi disinsentif bagi untuk menjadi industriawan. Kalau impor mudah dan murah, lebih baik jadi pedagang daripada repot-repot membangun pabrik bukan?

Kesimpulannya, rupiah menguat boleh saja. Namun hati-hati karena ketika terlalu kuat dampaknya malah merepotkan diri sendiri.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular