
Titah Jokowi, RI Ekspor Beras Mulai Maret 2020
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 December 2019 20:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berencana mengekspor komoditas beras ke sejumlah negara mulai 2020 mendatang.
Hal tersebut merupakan salah satu instruksi yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Syahrul Yasin dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Kita tidak hanya bicara tentang impor, tapi mulai tahun depan saya diperintahkan untuk mempersiapkan beras premium untuk ekspor," kata Syahrul, Rabu (3/12/2019).
Lantas, bagaimana caranya Indonesia mengekspor beras? Syahrul mengaku telah memiliki sejumlah strategi jitu untuk mewujudkan rencana Indonesia mengekspor komoditas strategis tersebut.
"Saya akan persiapkan mulai dari bibit, kesiapan lahan, irigasi, tesnya di mana, harus bisa bersaing dengan beras yang ada dari negara lain," kata Syahrul.
"Berapa jumlahnya, tentu di atas 100 ribu ton sampai dengan 500 ribu. Saya coba, dan ini harus bisa. Kita punya alam bagus dan kemampuan teknologi yang cukup bagus," jelasnya.
Syahrul mengatakan, persiapan akan mulai dilakukan mulai Januari 2020 mendatang. Bahkan, ia mematok target 100 hari sejak persiapan di mulai Indonesia sudah bisa mengekspor beras.
"Kita berusaha 100 hari dari Januari. Berarti kurang lebih Maret - April kita persiapkan lebih matang," kata Syahrul.
"Masa orang lain bisa melakukan ekspor keluar; masa kita nggak? Kita negara tropis, harusnya bisa menjawab tantangan," tegasnya.
(hoi/hoi) Next Article Mentan Amran Klaim Stok Beras Cukup Sampai Akhir Tahun
Hal tersebut merupakan salah satu instruksi yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Syahrul Yasin dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Kita tidak hanya bicara tentang impor, tapi mulai tahun depan saya diperintahkan untuk mempersiapkan beras premium untuk ekspor," kata Syahrul, Rabu (3/12/2019).
"Saya akan persiapkan mulai dari bibit, kesiapan lahan, irigasi, tesnya di mana, harus bisa bersaing dengan beras yang ada dari negara lain," kata Syahrul.
"Berapa jumlahnya, tentu di atas 100 ribu ton sampai dengan 500 ribu. Saya coba, dan ini harus bisa. Kita punya alam bagus dan kemampuan teknologi yang cukup bagus," jelasnya.
Syahrul mengatakan, persiapan akan mulai dilakukan mulai Januari 2020 mendatang. Bahkan, ia mematok target 100 hari sejak persiapan di mulai Indonesia sudah bisa mengekspor beras.
"Kita berusaha 100 hari dari Januari. Berarti kurang lebih Maret - April kita persiapkan lebih matang," kata Syahrul.
"Masa orang lain bisa melakukan ekspor keluar; masa kita nggak? Kita negara tropis, harusnya bisa menjawab tantangan," tegasnya.
(hoi/hoi) Next Article Mentan Amran Klaim Stok Beras Cukup Sampai Akhir Tahun
Most Popular