
RI Terancam Efek Buruk La Nina, Stok Beras Aman Pak Mentan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menghadapi cuaca ekstrem La Nina hingga beberapa bulan mendatang, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjamin stok beras untuk masyarakat aman sampai akhir tahun dengan stok 7 juta ton. Bahkan kini sudah ada percepatan masa tanam untuk Musim Tanam (MT) I tahun depan.
Ia mengungkapkan saat ini beras yang dikelolanya hingga akhir tahun masih diprediksi masih menyisakan stok sebesar 7,45 juta ton. Selain itu, Kementerian Pertanian juga sedang mempersiapkan untuk memproduksi beras pada MT I
"MT I 2021 kita mulai Oktober hingga Maret, berarti sudah masuk persiapan. Sudah kita canangkan Oktober. Jadi semua bicara MT I sekarang. Kita nggak bicara lagi MT II. MT II selesai akhir Desember dan kita punya stok di atas 7 juta ton," kata SYL dalam webinar penetapan luas tanam MT I, Senin (26/10).
Adapun luas tanam MT I bakal berjumlah 8.206.131 hektar (ha). Jika dirinci maka target luas tanam pada MT I yakni seluas 775.656 ha di Oktober 2020, kemudian 990.168 ha di November 2020, 1,97 juta ha di Desember 2020, seluas 2,16 juta ha di Januari 2020, seluas 1,28 juta ha di Februari 2021 dan 1,01 juta ha di Maret 2020.
Produksi berasnya diperkirakan bakal menghasilkan sebanyak 17-20 juta ton. Jumlah itu bakal ditambah dengan prediksi stok tahun ini sebesar 7,45 juta ton. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, stok awal tahun ini lebih banyak. Pasalnya, stok dari tahun 2019 berjumlah 5,9 juta ton. Sedangkan produksi beras tahun ini sebesar 31,63 juta ton dan konsumsinya sebesar 30,08 juta ton.
"Kita harap MT I 2021 akan menghasilkan 20 juta ton dan carry over 7 juta ton. Kurang lebih sampai Juli ada 27 juta ton beras. Yang kita makan 15 juta ton berarti ada sisa 12 juta," jelasnya.
Stok beras tersebut sangat penting bagi masyarakat. Jika sampai kekurangan maka bakal mengganggu, apalagi saat ini masa pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Ditambah cuaca ekstrim La Nina yang diprediksi berakhir hingga Februari mendatang.
"Kita siapkan sampai 2 tahun. Kalau kurang baju bisa tahan, kurang beli perabot masih bisa dia tunda. Kalau soal makan tidak bisa," sebut SYL.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mentan Klaim Sisa Stok Beras 6 Juta Ton, Cukup Berapa Hari?