Rencana Impor Beras
Wamen BUMN Blak-Blakan Stok Beras Pemerintah Mengkhawatirkan

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury mengakui bahwa sampai dengan Oktober kemarin jumlah persediaan cadangan stok beras milik pemerintah di Perum Bulog sangat rendah, dan cenderung tipis. Hal ini menanggapi pertanyaan soal rencana Perum Bulog akan mengimpor beras untuk mengisi cadangan beras pemerintah.
"Memang kalau kita lihat kemarin, jumlah persediaan cadangan beras milik pemerintah itu jumlahnya memang sangat rendah, sampai dengan bulan Oktober kemarin," ungkap Pahala Mansury saat ditemui di Gedung Trans Media, Senin (5/12/2022).
Dalam upaya untuk menambah cadangan beras pemerintah di Perum Bulog, pemerintah sudah menaikkan ke tingkat harga yang memang perlu dilakukan untuk bisa melakukan pembelian beras ke petani oleh Perum Bulog. Namun, ternyata serapannya tidak banyak sehingga tak cukup menambah stok cadangan beras pemerintah di Bulog.
"Jadi ini kondisi memang dilema," ujar Pahala sebagai Wamen BUMN yang salah satunya membawahi sektor pangan termasuk Perum Bulog.
Pahala menyebut menipisnya jumlah cadangan beras milik pemerintah di Bulog akan sangat mengkhawatirkan bila hal itu terus berlanjut hingga hari raya lebaran tahun 2023 mendatang. Pasalnya, jumlah cadangan beras sampai dengan akhir tahun saja sudah sangat tipis, bagaimana di awal tahun atau bahkan saat lebaran nanti.
"Kita juga sebagai negara yang sudah ditetapkan sebagai negara yang swasembada beras. Tetapi di sisi lain juga adanya cadangan beras milik pemerintah yang tipis ini juga kan kita jadi khawatir. Kalau di akhir tahun sudah tipis, bisa-bisa di awal tahun, di lebaran tahun ini kan itu di bulan April, kalau misalnya di bulan puasa kita tidak memiliki cadangan beras yang cukup, nah kita khawatir," kata Pahala.
Dengan adanya kondisi tersebut, Pahala juga mengkhawatirkan harga beras nantinya akan melambung tinggi, karena persediaan yang tidak mencukupi. Khawatirnya akan terjadi krisis beras di Indonesia, sebagai negara yang sudah ditetapkan sebagai negara swasembada beras.
"Kita sih berharap bahwa ini nggak lama lah," harapnya.
Perum Bulog terancam hanya memiliki stok akhir sekitar 200 ribu ton beras di akhir tahun 2022. Per 22 November 2022, stok beras yang ada di Bulog tercatat sebanyak 594.856 ton. Angka tersebut mencakup 168.283 ton (28,29%) beras komersial dan 426.573 (71.71%) stok cadangan beras pemerintah (CBP). Stok beras ini memang tak seberapa dibandingkan stok beras di pedagang maupun rumah tangga di Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
10 Produsen Beras Terbesar, Ada RI? Jawabannya Bikin Kaget
(hoi/hoi)