
Jokowi Mau Bangun 2.500 Km Tol Baru, Dari Mana Duitnya?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
27 November 2019 13:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit mendatangi Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Danang bertemu Menteri Erick Thohir membahas soal rencana pembangunan 2.500 Km tol baru.
Salah satu yang krusial dibahas adalah soal skenario pembiayaan infrastruktur Indonesia ke depan terutama di jaringan jalan tol.
"Kan kita tahu bahwa dalam 5 tahun ke depan target pemerintah kan sangat tinggi ya, 2.500 Km. Dan salah satu yang menjadi concern kami adalah bagaimana membiayainya," ungkapnya, Rabu (27/11/2019).
Secara khusus, kekuatan modal perusahaan-perusahaan pelat merah menjadi perhatian. Sebab, selama ini pembangunan tol sudah cukup gencar dikerjakan perusahaan BUMN.
"Sekarang sudah banyak asetnya dan mereka harus meningkatkan kekuatan modal mereka," urainya.
Sejalan dengan itu, dia juga ingin ada formula tertentu agar lembaga-lembaga pembiayaan tetap berkenan memberikan utang kepada BUMN penggarap tol.
Saat ini, sejumlah BUMN yang terlibat proyek tol di antaranya PT Jasa Marga, PT Hutama Karya, dan PT Waskita Karya sebagai pemain lama, serta PT Wijaya Karya dan PT PP sebagai pemain baru.
Selama ini, lembaga-lembaga pembiayaan memberikan utang kepada badan usaha secara terpisah atau masing-masing. Sedangkan Danang menyebut, lembaga-lembaga keuangan itu ingin masuk dalam satu platform.
"Ini yang mau didorong, platform untuk penyedia-penyedia tol yang berasal dari BUMN," bebernya.
Platform tersebut diharapkan bisa meningkatkan minat investor baik dalam negeri maupun asing untuk berpartisipasi di dalam dua hal, yakni di penyediaan modal dan penyediaan pinjaman.
"Bagi kami sangat baik kalau itu tidak hanya satu per satu, tapi secara bersama-sama BUMN itu menyediakan platform investasi baik dari sisi pinjaman maupun permodalan untuk mereka," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Mau Bangun 2.500 Km Tol Baru, Ini Sumber Duitnya
Salah satu yang krusial dibahas adalah soal skenario pembiayaan infrastruktur Indonesia ke depan terutama di jaringan jalan tol.
"Kan kita tahu bahwa dalam 5 tahun ke depan target pemerintah kan sangat tinggi ya, 2.500 Km. Dan salah satu yang menjadi concern kami adalah bagaimana membiayainya," ungkapnya, Rabu (27/11/2019).
Secara khusus, kekuatan modal perusahaan-perusahaan pelat merah menjadi perhatian. Sebab, selama ini pembangunan tol sudah cukup gencar dikerjakan perusahaan BUMN.
"Sekarang sudah banyak asetnya dan mereka harus meningkatkan kekuatan modal mereka," urainya.
Sejalan dengan itu, dia juga ingin ada formula tertentu agar lembaga-lembaga pembiayaan tetap berkenan memberikan utang kepada BUMN penggarap tol.
Saat ini, sejumlah BUMN yang terlibat proyek tol di antaranya PT Jasa Marga, PT Hutama Karya, dan PT Waskita Karya sebagai pemain lama, serta PT Wijaya Karya dan PT PP sebagai pemain baru.
Selama ini, lembaga-lembaga pembiayaan memberikan utang kepada badan usaha secara terpisah atau masing-masing. Sedangkan Danang menyebut, lembaga-lembaga keuangan itu ingin masuk dalam satu platform.
"Ini yang mau didorong, platform untuk penyedia-penyedia tol yang berasal dari BUMN," bebernya.
Platform tersebut diharapkan bisa meningkatkan minat investor baik dalam negeri maupun asing untuk berpartisipasi di dalam dua hal, yakni di penyediaan modal dan penyediaan pinjaman.
"Bagi kami sangat baik kalau itu tidak hanya satu per satu, tapi secara bersama-sama BUMN itu menyediakan platform investasi baik dari sisi pinjaman maupun permodalan untuk mereka," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Mau Bangun 2.500 Km Tol Baru, Ini Sumber Duitnya
Most Popular