
Di Tangan Jokowi RI Dikelilingi Tol, Panjangnya 5X Pulau Jawa

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan akan tambahan 2.724 kilometer tambahan jalan tol baru sampai 2024 mendatang. Pembangunan jalan tol ini guna memperlancar konektivitas prasarana jalan dan Jembatan.
Dengan tambahan 2.724 km jalan tol baru di seluruh Indonesia hingga 2024 atau periode terakhir Presiden Jokowi, maka total ruas tol di seluruh Nusantara akan mencapai panjang 4.817 kilometer, setara 5 kali panjang Pulau Jawa. Hingga akhir 2019 telah beroperasi 2.093 km jalan tol, dan sampai Oktober 2020 total 2.303,8 kilometer, setelah ada tambahan 310 kilometer tol baru yang diresmikan.
"Saat ini capaian kita pada tahun 2015 sampai 2019 jalan nasional 47 ribu km. Pembangunan jalan tol mencapai 1.500 km, jalan nasional baru 3.867 kilometer, jembatan 58 kilometer. Nantinya untuk proyek 2020-2024 akan ada tambahan jalan tol baru 2.724 kilometer," katanya dalam webinar Bina Marga, Senin (21/12).
Basuki menambahkan fokus proyek ke depan juga akan menyelesaikan proyek jalan Nasional di perbatasan Kalimantan, jalan Trans Papua sepanjang 3.200 kilometer. Adapun dalam rangka mengurangi kemacetan di Kota akan dibangun 31 ribu meter flyover dan underpass, 8.000 meter jembatan baru guna memperlancar konektivitas prasarana jalan dan jembatan.
Direktur Jenderal Bina Marga PUPR Hedy Rahadian menjelaskan agenda pembangunan diamanatkan untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar salah satunya adalah hak aksesibilitas. Ini dijabarkan dalam program prioritas membangun 2.500 kilometer jalan tol baru untuk periode 2020 - 2024 ini.
"Ini yang kita lihat dari kapasitas pembangunan kita sekitar 500 kilometer jalan tol per tahun," katanya.
Selain itu pihaknya juga mendapat amanat membangun 3.000 kilometer jalan nasional baru serta meningkatkan kondisi mantap jalan Nasional menjadi 97% dari 90% di tahun ini akibat Covid -19.
"Ini tugas berat akibat Covid kemantapan jalan kita menurun dari 97% menjadi 90% di tahun ini artinya, kita butuh resource yang banyak untuk melaksanakan mandatory ini," katanya.
Hedy menambahkan dari sisi kinerja kita mau meningkat kan travel time dari 2,2-2,3 jam per 100 kilometer menjadi 1,9 jam per 100 kilometer pada lintas utama pulau di jaringan jalan Nasional.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap! Masuk Tol Tanpa Buka Kaca Mobil Sebentar Lagi