
Kelola Aset Merpati, PPA Mau Bawa ke Mana Nasib Merpati?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 November 2019 19:12

Bandung, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)/PPA yang saat ini mendapatkan mandat untuk menjadi kontroler keuangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). PPA belum bisa memastikan nasib MNA ke depannya.
Direktur Utama PPA Iman Rachman mengatakan hingga saat ini perusahaan hanya bertugas untuk memastikan aset-aset MNA tetap terjaga, tapi tak bisa menentukan nasib MNA ke depan.
"Kita financial hanya kontroler, itu kan ada pemegang saham lagi dan kreditor. Jadi kami cuma pastikan bahwa perusahaan kalau asetnya ada paling tidak, tetap terjaga saja," kata Iman di Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019).
Ia menjelaskan, perusahaan yang dipimpinnya memang menangani masalah restrukturisasi dan revitalisasi lalu pengelolaan aset sebuah perusahaan. Namun, untuk kasus MNA yang dilakukan perusahaan hanya mengelola asetnya.
Hingga saat ini kemampuan MNA yang paling mungkin dilakukan adalah bisnis maintenance, repair & overhaul (MRO) penerbangan serta training center yang rencananya akan dikerjasamakan dengan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA).
"Merpati sedang kita optimalkan potensinya karena masih ada MRO aviasi dan training center," kata Dikdik Permadi Yoffana, Direktur Konsultasi Bisnis dan Aset Manajemen PPA di kesempatan yang sama.
Selain itu, baru-baru ini Merpati juga telah melakukan penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Garuda Indonesia untuk kerja sama bisnis kargo.
Sehingga diharapkan dengan kerja sama di tiga bidang ini Merpati akan memiliki pendapatan yang akan digunakan untuk mencicil utang-utangnya yang nilainya mencapai Rp 10 triliun. Adapun perusahaan ini sebelumnya sudah memiliki perjanjian pembayaran utang yang diputuskan lewat pengadilan kepada kreditornya.
PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) mendapat angin segar untuk menjalankan kini bisnis kargo udara. Rabu (16/10/2019), Merpati meneken kerja sama dengan 10 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Secara B to B, Merpati bekerja sama dengan Garuda Indonesia untuk pengiriman kargo udara. Direktur Utama Merpati Airlines Asep Eka Nugraha belum bisa memastikan kapan maskapai tersebut akan kembali mengudara.
(hoi/hoi) Next Article Cerita Bos Garuda 'Caplok' Bisnis Merpati dalam 2 Bulan
Direktur Utama PPA Iman Rachman mengatakan hingga saat ini perusahaan hanya bertugas untuk memastikan aset-aset MNA tetap terjaga, tapi tak bisa menentukan nasib MNA ke depan.
"Kita financial hanya kontroler, itu kan ada pemegang saham lagi dan kreditor. Jadi kami cuma pastikan bahwa perusahaan kalau asetnya ada paling tidak, tetap terjaga saja," kata Iman di Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019).
Hingga saat ini kemampuan MNA yang paling mungkin dilakukan adalah bisnis maintenance, repair & overhaul (MRO) penerbangan serta training center yang rencananya akan dikerjasamakan dengan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA).
"Merpati sedang kita optimalkan potensinya karena masih ada MRO aviasi dan training center," kata Dikdik Permadi Yoffana, Direktur Konsultasi Bisnis dan Aset Manajemen PPA di kesempatan yang sama.
Selain itu, baru-baru ini Merpati juga telah melakukan penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Garuda Indonesia untuk kerja sama bisnis kargo.
Sehingga diharapkan dengan kerja sama di tiga bidang ini Merpati akan memiliki pendapatan yang akan digunakan untuk mencicil utang-utangnya yang nilainya mencapai Rp 10 triliun. Adapun perusahaan ini sebelumnya sudah memiliki perjanjian pembayaran utang yang diputuskan lewat pengadilan kepada kreditornya.
PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) mendapat angin segar untuk menjalankan kini bisnis kargo udara. Rabu (16/10/2019), Merpati meneken kerja sama dengan 10 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Secara B to B, Merpati bekerja sama dengan Garuda Indonesia untuk pengiriman kargo udara. Direktur Utama Merpati Airlines Asep Eka Nugraha belum bisa memastikan kapan maskapai tersebut akan kembali mengudara.
(hoi/hoi) Next Article Cerita Bos Garuda 'Caplok' Bisnis Merpati dalam 2 Bulan
Most Popular