
Setop Operasi 5 Tahun, Merpati Tiba-Tiba Pesan Parkir Pesawat

Jakarta, CNBC Indonesia - Merpati akan mendatangkan pesawat dari pabrikan Airbus. Pesawat tersebut rencananya diparkir di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati.
Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Salahudin Rafi buka suara terkait hal ini. Dia mengaku senang dengan surat dari Merpati yang sudah diterimanya mengenai pemesanan parkir pesawat.
"Jadi secara prinsip saat ini untuk semua airline yang mau memarkirkan pesawatnya kita siap. Dan itu salah satu yang mempertahankan Kertajati tetap hidup ya, karena ada pendapatan kan di situ. Parkir pesawat," kata Salahudin Rafi kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (13/8/20).
Saat ini, memang menurutnya Merpati baru sebatas memesan tempat parkir. Ke depan, tidak menutup kemungkinan ada pengajuan slot terbang dari Bandara Kertajati.
"Kalau Dirutnya (Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Asep Ekanugraha) sih saya tanya begitu, bilang siap untuk terbang dari Kertajati. Makanya saya berharap ini yang terbaiklah untuk Merpati," imbuhnya.
Wacana Merpati terbang lagi di tengah pandemi Covid-19 memang jadi angin segar. Dia menilai, jika memang benar Merpati terbang lagi, orang-orang yang selama ini terdampak akibat lesunya bisnis penerbangan dapat kembali punya peluang bangkit.
"Karena apapun itu, prinsipnya ini membantu teman-teman yang bekerja di perusahaan penerbangan yang sudah pada dirumahkan, yang di-PHK. Kalau perusahaan flight carrier ini bisa bangkit lagi, apalagi 10 pesawat begitu ya, mau datang dulu itu, 10 dulu dari 20, menurut saya ini, ya saya berdoa saja untuk NKRI sehingga daya serap SDM yang nganggur bisa teratasi," tandasnya.
Dia pun menyampaikan, Merpati punya sejarah panjang dalam belantika industri aviasi nasional. Menurutnya, peran Merpati masih dibutuhkan untuk menghubungkan rute-rute perintis di tanah air.
"Nah diciptakanlah dulu Garuda dengan Merpati. Garuda yang menjadi hub, Merpati yang jadi feeder atau perintisnya. Nah bandara nya baru mengikuti."
"Misalnya Garuda berangkat dari Kertajati ke Ujung Pandang. Dari Ujung Pandang ke Mamuju, Palu, itu pakai Merpati. Dari Kertajati misalnya ke Medan, kemudian dari Medan ke Aceh, ke Silangit, itu Merpati. Sehingga semua rute tercover flight carrier, baru kekurangannya nanti asing atau swasta," lanjutnya.
CNBC Indonesia sudah beberapa kali mencoba menghubungi Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Asep Ekanugraha untuk mengkonfirmasi mengenai surat tersebut. Hanya saja upaya CNBC Indonesia belum mendapatkan respons. Merpati sudah setop operasi penerbangan lebih dari 5 tahun sejak 1 Februari 2014.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-Tiba Merpati Pesan Parkir Airbus, Mau Terbang Lagi?