
Pak Jokowi, Besok Data CAD Diumumkan! Jeblok Lagi Gak Ya?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 November 2019 15:41

Pada kuartal II-2019, defisit transaksi berjalan Indonesia adalah 3,04% PDB. Lebih dalam ketimbang kuartal sebelumnya yaitu 2,6%.
Pada kuartal III-2019, yang datanya diumumkan besok, ada harapan defisit transaksi berjalan membaik. Memang mustahil untuk berbalik surplus, tetapi kemungkinan bisa di bawah 3% PDB.
Dari sisi perdagangan barang, neraca perdagangan Indonesia pada kuartal III-2019 secara keseluruhan membukukan defisit US$ 140 juta. Memang minus, tetapi membaik ketimbang kuartal sebelumnya yang tekor sampai US$ 1,74 miliar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) memberi konfirmasi adanya perbaikan ekspor barang dan jasa. Pada kuartal III-2019, ekspor barang dan jasa tumbuh 0,02% year-on-year (YoY). Walau tumbuh alakadarnya, tetapi lebih baik ketimbang kuartal II-2019 yang terkontraksi (minus) 1,81%.
Jadi net ekspor sudah berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Walau konsumsi rumah tangga stagnan, belanja pemerintah cuma tumbuh 0,98%, dan investasi melambat, tetapi net ekspor yang positif membuat ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,02% pada kuartal III-2019.
Oleh karena itu, wajar kalau defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2019 bisa di bawah 3%. Sebab memang ada perbaikan ketimbang kuartal sebelummya.
"Kami memperkirakan defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2019 melandai menjadi 2,7% PDB," kata Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas.
Helmi Arman, Ekonom Citi, bahkan lebih optimistis lagi. Dia memperkirakan defisit transaksi berjalan akan berada di 2,5% PDB. "Transaksi berjalan akan membaik ditopang pemulihan neraca berjalan," sebutnya.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pada kuartal III-2019, yang datanya diumumkan besok, ada harapan defisit transaksi berjalan membaik. Memang mustahil untuk berbalik surplus, tetapi kemungkinan bisa di bawah 3% PDB.
Dari sisi perdagangan barang, neraca perdagangan Indonesia pada kuartal III-2019 secara keseluruhan membukukan defisit US$ 140 juta. Memang minus, tetapi membaik ketimbang kuartal sebelumnya yang tekor sampai US$ 1,74 miliar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) memberi konfirmasi adanya perbaikan ekspor barang dan jasa. Pada kuartal III-2019, ekspor barang dan jasa tumbuh 0,02% year-on-year (YoY). Walau tumbuh alakadarnya, tetapi lebih baik ketimbang kuartal II-2019 yang terkontraksi (minus) 1,81%.
Jadi net ekspor sudah berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Walau konsumsi rumah tangga stagnan, belanja pemerintah cuma tumbuh 0,98%, dan investasi melambat, tetapi net ekspor yang positif membuat ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,02% pada kuartal III-2019.
Oleh karena itu, wajar kalau defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2019 bisa di bawah 3%. Sebab memang ada perbaikan ketimbang kuartal sebelummya.
"Kami memperkirakan defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2019 melandai menjadi 2,7% PDB," kata Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas.
Helmi Arman, Ekonom Citi, bahkan lebih optimistis lagi. Dia memperkirakan defisit transaksi berjalan akan berada di 2,5% PDB. "Transaksi berjalan akan membaik ditopang pemulihan neraca berjalan," sebutnya.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular