Sudah 11 Bulan Ekspor Tekor, RI Jangan Malu Tiru Vietnam!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 October 2019 12:30
Harga Batu Bara dan CPO Anjlok, Ekspor Ikut Jeblok
Ilustrasi Aktivitas di Pelabuhan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
BPS mencatat ada dua komoditas ekspor utama Indonesia yaitu bahan bakar mineral (terutama batu bara) serta lemak dan minyak hewan/nabati (didominasi minyak sawit mentah/CPO). Sepanjang Januari-September, yang disebut pertama menyumbang 14,66% terhadap total ekspor sementara yang kedua berkontribusi 10,81%.

Celakanya, harga dua komoditas ini amblas. Dalam setahun terakhir, harga CPO turun 1,55% sedangkan batu bara anjlok 36,86%.

Harga Batu Bara dan CPO (Refinitiv)
 
Dalam 15 bulan terakhir, arus perdagangan dunia kacau-balau karena perang dagang. Tidak hanya Amerika Serikat (AS) vs China, tetapi ada AS vs Uni Eropa, AS vs Kanada-Meksiko, AS vs India, Jepang vs Korea Selatan, dan sebagainya.

Arus perdagangan rusak karena berbagai negara saling hambat. Akibatnya dunia usaha memilih mengurangi produksi, ekspansi ditunda dulu. Artinya, investasi pun melambat.

Hasilnya adalah pertumbuhan ekonomi global melambat. Permintaan global berkurang, dan kontraksi ekspor menjadi pemandangan yang tidak hanya terjadi di Indonesia.

Baca: IMF: Ekonomi Dunia Fix Melambat, Perang Dagang Biang Keroknya

Akan tetapi, Indonesia merasakan lebih dari sekadar perlambatan ekonomi global. Indonesia menerima dua pukulan, yaitu perlambatan ekonomi dunia dan penurunan harga komoditas. Double hit itu memukul telak ekspor Indonesia sehingga terkontraksi 11 bulan beruntun.



"Kita dihadapkan kepada persoalan negara-negara tujuan ekspor utama mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi sehingga permintaan berkurang. Ditambah dengan harga komoditas yang berfluktuasi cenderung menurun," ungkap Suhariyanto, Kepala BPS.

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)


(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular