
Entah Apa yang Merasuki Arab, Proyek Kilang RI Digantung Lagi
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
04 October 2019 11:47

Jakarta, CNBC Indonesia- Megaproyek pengembangan kilang Cilacap lagi-lagi digantung. Perundingan perjanjian yang semula dijanjikan selesai September, diperpanjang oleh Saudi Aramco sampai Oktober.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menjelaskan Joint Venture Development Agreement (JVDA) diperpanjang sampai 31 Oktober 2019. "Perpanjangan karena evaluasi masih berjalan, kita lihat setelah evaluasi. Penyiapan data dan lain-lain, untuk hitung angka keekonomiannya," jelasnya, Kamis (3/10/2019) di Kementerian ESDM.
Tarik ulur soal nilai investasi Saudi Aramco, perusahaan minyak raksasa asal Arab, untuk membangun kilang Cilacap memang alot. Joint Venture Development Agreement (JVDA) antara Pertamina dengan Saudi Aramco mulanya akan berakhir di akhir Juni 2019. Namun kesepakatan ini diperpanjang sampai akhir September 2019.
Setelah diperpanjang sampai September, JDVA kembali diperpanjang lagi sampai Oktober.
Menanggapi hal ini VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman membantah pembangunan kilang Cilacap molor. Menurutnya sejak akhir Juni agreement sudah disepakati untuk diperpanjang. "Bukan mundur yah, tapi memang sejak akhir Juni kan sudah disepakati untuk agreement diperpanjang," ungkapnya.
Lobi Investasi kilang Cilacap sudah berjalan selama 5 tahun. ndonesia sendiri sebenarnya sudah melakukan pendekatan ke Saudi Aramco sejak 2014, yakni untuk berinvestasi di Kilang Cilacap bersama dengan PT Pertamina (Persero). Namun, sampai sekarang nasib investasi tersebut masih digantung.
Hambatannya sendiri sampai saat ini ada di masalah nilai evaluasi proyek pengembangan kilang. Berdasar dokumen yang didapat CNBC Indonesia beberapa waktu lalu, valuasi yang dihitung Pertamina mencapai US$ 5,66 miliar sementara Aramco hanya menilai proyek sebesar US$ 2,8 miliar atau hampir separuhnya.
(gus/gus) Next Article Pertamina Gak Apa-apa Digantung Arab Terus Soal Kilang?
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menjelaskan Joint Venture Development Agreement (JVDA) diperpanjang sampai 31 Oktober 2019. "Perpanjangan karena evaluasi masih berjalan, kita lihat setelah evaluasi. Penyiapan data dan lain-lain, untuk hitung angka keekonomiannya," jelasnya, Kamis (3/10/2019) di Kementerian ESDM.
Setelah diperpanjang sampai September, JDVA kembali diperpanjang lagi sampai Oktober.
Menanggapi hal ini VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman membantah pembangunan kilang Cilacap molor. Menurutnya sejak akhir Juni agreement sudah disepakati untuk diperpanjang. "Bukan mundur yah, tapi memang sejak akhir Juni kan sudah disepakati untuk agreement diperpanjang," ungkapnya.
Lobi Investasi kilang Cilacap sudah berjalan selama 5 tahun. ndonesia sendiri sebenarnya sudah melakukan pendekatan ke Saudi Aramco sejak 2014, yakni untuk berinvestasi di Kilang Cilacap bersama dengan PT Pertamina (Persero). Namun, sampai sekarang nasib investasi tersebut masih digantung.
Hambatannya sendiri sampai saat ini ada di masalah nilai evaluasi proyek pengembangan kilang. Berdasar dokumen yang didapat CNBC Indonesia beberapa waktu lalu, valuasi yang dihitung Pertamina mencapai US$ 5,66 miliar sementara Aramco hanya menilai proyek sebesar US$ 2,8 miliar atau hampir separuhnya.
(gus/gus) Next Article Pertamina Gak Apa-apa Digantung Arab Terus Soal Kilang?
Most Popular