Pertamina Umumkan Partner Baru Kilang Cilacap Pekan Depan

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
28 May 2020 12:38
Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC IndonesiaPT Pertamina (Persero) sudah memutuskan bakal melanjutkan Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap tanpa raksasa minyak Saudi Aramco. Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan belum tercapainya kesepakatan dengan Saudi Aramco membuat Pertamina mengakhiri perjanjian.

"Ya karena belum tercapainya kesepakatan terkait dengan nilai dan mekanisme dengan Saudi Aramco maka kita akan mengakhiri perjanjian," ungkap Fajriyah kepada CNBC Indonesia, Kamis, (28/05/2020).



Setelah mengakhiri perjanjian, Pertamina kini tengah melakukan penjajakan dengan -beberapa partner baru. Sayangnya Fajriyah belum mau menyampaikan siapa partner baru yang sedang dijajaki.

Ia hanya menjanjikan akan disampaikan pada minggu depan. "Ya, betul beberapa partner sedang dijajaki, namun kami belum dapat menyampaikannya. Nanti minggu depan kami upayakan dapat di-disclose yah. Belum bisa disampaikan, semua masih penjajakan awal paska tidak jadi dengan Saudi Aramco," papar Fajriyah.



Hal senada disampaikan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan partner baru mulai dijajaki Pertamina.

Sayangnya Arya juga belum mau menyampaikan siapa partner baru Pertamina dalam mengembangkan Kilang Cilacap menggantikan Saudi Aramco. Arya hanya menyebut jika partner yang sedang dijajaki dari luar negeri.

"Sudah dilakukan penjajakan. Tunggu saja. Luar negeri (partner-nya)," ungkapnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu, (27/05/2020).

Praktisi migas dari Bimasena Energy Team yang juga Eks Bos Pertamina Ari Soemarno menyebut jika pengembagan kilang Cilacap dikerjakan Pertamina sendiri akan sangat sulit. Bahkan bisa dikatakan tidak mungkin Pertamina bisa membiayai sendiri.

"Akan sangat sulit bahkan boleh dikatakan tidak mungkin Pertamina mendanai sendiri, tanpa partner," ungkapnya.

Menurutnya pembangunan kilang baik berupa modifikasi/pembaharuan kilang yang ada maupun kilang baru sebelum pandemi saja sudah sulit. Ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang membuat kondisi keuangan menjadi sangat sulit.

"Di masa sebelum kondisi Covid-19 saja sudah demikian. Di mana tahun ini revenue dan profit Pertamina akan turun drastis," paparnya.

[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article Pertamina Gak Apa-apa Digantung Arab Terus Soal Kilang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular