
Digantung Aramco, Nasib Kilang Cilacap Ditentukan Bulan Ini
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
03 April 2020 14:59

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) tidak kunjung mendapatkan kesepakatan dengan Saudi Aramco untuk pengembangan Kilang Cilacap. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan proyek kilang ini termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga harus dijalankan seperti yang diperintahkan Menteri BUMN.
Menurutnya sampai saat ini belum ada kesepakatan antara Pertamina dengan Saudi Aramco. Pihaknya akan melihat lagi sampai akhir April. Jika tidak kunjung ada kesepakatan tidak menutup kemungkinan mencari partner lain.
"Schedulenya akan kita lihat, Cilacap hingga saat ini belum ada kesepakatan dengan Aramco akan dilihat sampai akhir April, jadi kami tidak menutup kemungkinan cari yang lain," ungkap Nicke dalam konferensi pers, Jumat, (03/04/2020).
Sembari menunggu kepastian dengan Saudi Aramco pihaknya akan fokus dulu pada pengerjaan proyek kilang yang lain. Di antaranya Kilang Balikpapan, Kilang Tuban, dan PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI).
"Kami akan fokus untuk Balikpapan, Tuban, dan TPPI, jadi ada 4 project kilang yang sudah berjalan, kita akan fokus kesana, untuk yang 2 lainnya kita akan liat respon dari partner," imbuhnya.
PT Pertamina (Persero) menargetkan stop impor BBM tahun 2026. Pertamina terus mengebut pengembangan kilang proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan pembangunan kilang baru proyek Grass Roof Refinery (GRR).
Setelah proyek ini rampung nantinya kilang yang saat ini berkapasitas 1 juta barel per hari akan meningkat dua kali lipat menjadi 2 juta barel per hari, sehingga kebutuhan kilang terpenuhi tanpa perlu impor lagi.
(gus) Next Article Pertamina Gak Apa-apa Digantung Arab Terus Soal Kilang?
Menurutnya sampai saat ini belum ada kesepakatan antara Pertamina dengan Saudi Aramco. Pihaknya akan melihat lagi sampai akhir April. Jika tidak kunjung ada kesepakatan tidak menutup kemungkinan mencari partner lain.
"Schedulenya akan kita lihat, Cilacap hingga saat ini belum ada kesepakatan dengan Aramco akan dilihat sampai akhir April, jadi kami tidak menutup kemungkinan cari yang lain," ungkap Nicke dalam konferensi pers, Jumat, (03/04/2020).
"Kami akan fokus untuk Balikpapan, Tuban, dan TPPI, jadi ada 4 project kilang yang sudah berjalan, kita akan fokus kesana, untuk yang 2 lainnya kita akan liat respon dari partner," imbuhnya.
PT Pertamina (Persero) menargetkan stop impor BBM tahun 2026. Pertamina terus mengebut pengembangan kilang proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan pembangunan kilang baru proyek Grass Roof Refinery (GRR).
Setelah proyek ini rampung nantinya kilang yang saat ini berkapasitas 1 juta barel per hari akan meningkat dua kali lipat menjadi 2 juta barel per hari, sehingga kebutuhan kilang terpenuhi tanpa perlu impor lagi.
(gus) Next Article Pertamina Gak Apa-apa Digantung Arab Terus Soal Kilang?
Most Popular