Jonan: Bea Masuk Mobil Listrik Mestinya Nol Persen
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
20 August 2019 10:02
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus memutar otak agar dapat menurunkan impor migas dan menyusutkan defisit neraca perdagangan. Mobil listrik pun menjadi salah satu jalan keluar.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menuturkan, saat ini, berbagai kementerian tengah memeriksa Peraturan Presiden yang sudah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
"Kementerian Keuangan lagi siapkan PPnBM dan Bea Masuk, Kementerian Perindustrian lagi siapkan aturan standar mobil listrik, uji tipe dan sebagainya, kalau Kementerian ESDM sediakan sistem pengisian baterai yang diperlukan," ujar Jonan dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, pekan lalu.
Ada satu hal yang digarisbawahi oleh Jonan, agar pemakaian kendaraan listrik, bisa marak di masyarakat, bea masuknya harus dibikin nol persen dan PPnBM-nya dibuat harus minimal.
"Ini pakai standar emisi gas buang saja, standar polusi lah. Kalau misalnya tidak pakai bea masuk, dan PPnBM kecil, saya kira pasti harga (mobil listrik) bersaing," imbuhnya.
Apalagi, lanjut Jonan, kendaraan listrik dinilai banyak didukung oleh generasi muda. Menurutnya, jika sudah mendapat dukungan dari generasi muda, maka pasti akan berjalan.
"Saya sangat optimistis. Sama saja seperti ponsel, karena generasi muda banyak yang pakai, senang punya ponsel, jadinya ponsel kayak sekarang. Ini kan tren, industri mobil itu juga mau tidak mau pasti akan sesuaikan tren zaman," kata Jonan.
Di sisi lain, menurut catatannya, saat ini tengah mengebut kesediaan 2000-3000 stasiun pengisian daya untuk mobil listrik (SPLU) yang akan disiapkan oleh PLN. Untuk sementara ini, Jonan menyampaikan, PLN sudah membangun sekitar 1.600 SPLU.
Jonan mengatakan, dengan adanya kendaraan listrik, selain mengurangi laju pertumbuhan impor BBM, juga akan membantu mengurangi polusi dan perubahan iklim.
Investasi Mobil Listrik Capai Rp 57 T, Siapa Pemainnya?
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Mercy, Tesla Cs Keroyokan Bangun Baterai Mobil Listrik di RI
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menuturkan, saat ini, berbagai kementerian tengah memeriksa Peraturan Presiden yang sudah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
"Kementerian Keuangan lagi siapkan PPnBM dan Bea Masuk, Kementerian Perindustrian lagi siapkan aturan standar mobil listrik, uji tipe dan sebagainya, kalau Kementerian ESDM sediakan sistem pengisian baterai yang diperlukan," ujar Jonan dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, pekan lalu.
Ada satu hal yang digarisbawahi oleh Jonan, agar pemakaian kendaraan listrik, bisa marak di masyarakat, bea masuknya harus dibikin nol persen dan PPnBM-nya dibuat harus minimal.
"Ini pakai standar emisi gas buang saja, standar polusi lah. Kalau misalnya tidak pakai bea masuk, dan PPnBM kecil, saya kira pasti harga (mobil listrik) bersaing," imbuhnya.
Apalagi, lanjut Jonan, kendaraan listrik dinilai banyak didukung oleh generasi muda. Menurutnya, jika sudah mendapat dukungan dari generasi muda, maka pasti akan berjalan.
"Saya sangat optimistis. Sama saja seperti ponsel, karena generasi muda banyak yang pakai, senang punya ponsel, jadinya ponsel kayak sekarang. Ini kan tren, industri mobil itu juga mau tidak mau pasti akan sesuaikan tren zaman," kata Jonan.
Di sisi lain, menurut catatannya, saat ini tengah mengebut kesediaan 2000-3000 stasiun pengisian daya untuk mobil listrik (SPLU) yang akan disiapkan oleh PLN. Untuk sementara ini, Jonan menyampaikan, PLN sudah membangun sekitar 1.600 SPLU.
Jonan mengatakan, dengan adanya kendaraan listrik, selain mengurangi laju pertumbuhan impor BBM, juga akan membantu mengurangi polusi dan perubahan iklim.
Investasi Mobil Listrik Capai Rp 57 T, Siapa Pemainnya?
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Mercy, Tesla Cs Keroyokan Bangun Baterai Mobil Listrik di RI
Most Popular