
Protes Berlanjut, Hong Kong Luncurkan Bantuan Ekonomi Rp 35 T
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
15 August 2019 19:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Hong Kong mengumumkan paket bantuan ekonomi sebesar HK$ 19,1 miliar (Rp 34,77 triliun) di tengah aksi protes politik dan juga perang dagang AS-China yang berlarut, untuk memompa ekonomi pusat keuangan Asia ini.
Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan mengumumkan rencana tersebut pada konferensi pers, setelah pemerintah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 dari 2-3% menjadi 0-1%.
Paul Chan menambahkan bantuan ekonomi ini termasuk subsidi bagi perusahaan dan pengusaha serta tax rebate bagi masyarakat berpenghasilan tinggi. Bantuan ini tidak ada kaitannya dengan aksi protes yang sedang terjadi.
"Adalah bijaksana dan sangat masuk akal mengasumsikan ekonomi gejolak ekonomi akan terus berlanjut menjadi lebih kuat lagi," ujarnya seperti dikutip CNBC Indonesia dari The Star Online, Kamis (15/8/2019).
Ekonomi Hong Kong memang berpotensi menghadapi masalah. Aksi protes yang telah berlangsung selama 10 minggu telah membuat para pelancong membatalkan pemesanan hotel dan bisnis ritel diprediksi menurun di tambah lagi perang dagang China dan AS yang membuat ekonomi melambat.
Pekan lalu, Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam memperingatkan penurunan berikutnya akan memukul ekonomi Hong Kong seperti "tsunami", dan mengatakan pemerintahannya akan "lebih berani" dalam mendukung pertumbuhan.
Hong Kong akan merilis data kuartal kedua dan prakiraan ekonomi terbarunya pada 16 Agustus.
Ekonomi Hong Kong tumbuh 0,6% pada April-Juni, dibandingkan dari tahun sebelumnya, data awal menunjukkan, sejalan dengan laju kuartal pertama tetapi jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan ekonom. Itu terkontraksi dari kuartal ke kuartal.
Simak video unjuk rasa mulai pukul ekonomi Hong Kong di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Awas! Hong Kong Bakal Membara Lagi, Kenapa?
Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan mengumumkan rencana tersebut pada konferensi pers, setelah pemerintah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 dari 2-3% menjadi 0-1%.
Paul Chan menambahkan bantuan ekonomi ini termasuk subsidi bagi perusahaan dan pengusaha serta tax rebate bagi masyarakat berpenghasilan tinggi. Bantuan ini tidak ada kaitannya dengan aksi protes yang sedang terjadi.
![]() |
Ekonomi Hong Kong memang berpotensi menghadapi masalah. Aksi protes yang telah berlangsung selama 10 minggu telah membuat para pelancong membatalkan pemesanan hotel dan bisnis ritel diprediksi menurun di tambah lagi perang dagang China dan AS yang membuat ekonomi melambat.
Pekan lalu, Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam memperingatkan penurunan berikutnya akan memukul ekonomi Hong Kong seperti "tsunami", dan mengatakan pemerintahannya akan "lebih berani" dalam mendukung pertumbuhan.
Hong Kong akan merilis data kuartal kedua dan prakiraan ekonomi terbarunya pada 16 Agustus.
Ekonomi Hong Kong tumbuh 0,6% pada April-Juni, dibandingkan dari tahun sebelumnya, data awal menunjukkan, sejalan dengan laju kuartal pertama tetapi jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan ekonom. Itu terkontraksi dari kuartal ke kuartal.
Simak video unjuk rasa mulai pukul ekonomi Hong Kong di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Awas! Hong Kong Bakal Membara Lagi, Kenapa?
Most Popular