Aksi Demo, Pariwisata Hong Kong Rugi Bandar

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
12 August 2019 11:15
Protes yang masih terus berlanjut di Hong Kong membuat kerugian besar pada ekonomi kota tersebut.
Foto: Demo Hong Kong, Senin (5/8) (REUTERS/Tyrone Siu)
Jakarta, CNBC Indonesia - Protes yang masih terus berlanjut di Hong Kong membuat kerugian besar pada ekonomi kota tersebut. Kamar-kamar hotel menjadi lebih sepi dari biasanya, toko-toko hadapi kesulitan, dan bahkan taman hiburan Disneyland pun mengalami gangguan.

Pemimpin kota itu, Carrie Lam memperingatkan, bahwa pusat keuangan internasional menghadapi krisis ekonomi yang lebih buruk dari wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang sempat melumpuhkan Hong Kong pada 2003 silam, dan lebih buruk dari krisis keuangan yang terjadi pada 2008.

"Situasi kali ini lebih parah," kata Carrie Lam. "Dengan kata lain, nantinya pemulihan ekonomi akan memakan waktu yang sangat lama," seperti dilansir CNBCIndonesia dari The Star, Senin (12/08/2019).
Selama masa demonstrasi yang sudah berjalan hampir dua bulan ini, sektor swasta, khususnya industri pariwisata telah mulai menghitung biaya. Angka-angkanya jelas, presentase kedatangan pengunjung untuk hunian hotel turun "dua digit" pada Juli. Pemesanan tur kelompok juga telah merosot mencapai 50%.

"Dalam beberapa bulan terakhir, apa yang telah terjadi di Hong Kong memang menempatkan mata pencaharian masyarakat lokal, dan ekonomi dalam situasi yang mengkhawatirkan, atau bahkan berbahaya," kata Edward Yau, Menteri Hong Kong untuk perdagangan dan pembangunan ekonomi.

"Saya pikir situasinya serius dan semakin serius," tambah Jason Wong, ketua Dewan Industri Perjalanan Hong Kong.
Seperti diketahui, dalam dua bulan terakhir telah terjadi demo besar-besaran di Hong Kong.


Demo yang dilakukan oleh ribuan hingga ratusan ribu orang tiap akhir pekan itu, dipicu oleh rencana Hong Kong yang akan berlakukan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi. RUU Ekstradisi ini akan memungkinkan para kriminal Hong Kong dikirim dan diadili ke China.

[Gambas:Video CNBC]


(sef/sef) Next Article Puluhan Demonstran Hong Kong Diadili

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular