
Kementerian LHK Kawal Penanganan Tumpahan Minyak di Karawang
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
05 August 2019 17:01

Jakarta, CNBC Indonesia- Insiden yang terjadi di lokasi pemboran lepas laut milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONJW) menyebabkan kebocoran minyak dan gelembung gas di garis pantai laut utara Jawa. Insiden ini terjadi sejak 12 Juli 2019.
Menanggapi insiden ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) mengatakan akan melindungi masyarakat dari aspek lingkungannya. Menteri KLH Siti Nurbaya memastikan akan terus memantau perkembangan insiden ini.
"Oleh karena itu kita ikuti dia, kita berikan petunjuk dari langkah-nya. Misalnya jangan sampai mencemari masyarakat sampai betul-betul tidak bisa ngapa-ngapain," katanya Senin (5/8/2019).
Selanjutnya, dia menegaskan jika masyarakat akan di edukasi sehingga jangan sampai melakukan hal yang membahayakan misalnya membuang puntung rokok. Ketiga, Pemerintah Daerah (Pemda) bisa mengikuti perkembangan di masyarakat. Di kawasan tersebut ada 9 Desa, 2 di Bekasi, 7 di Karawang.
"Sabtu dikontak Bupati Serang bilang kemungkinan pencemarannya sampai masuk ke Serang. Saya sudah minta dirjen untuk pergi ke lapangan," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan analisa dia mengatakan jika ada langkah yang sudah dilakukan dengan dispersan, penggunaan alat kimia. Cara itu dilakukan 12 Juli 2 kilometer dari Pantai Utara.
Di mana untuk lebih detailnya terkait peristiwa di sumur YYA pada kedalaman 9 ribu kaki. Adapun penanganan dampak pencemaran adalah sterilisasi area platform, penggunaan oil boom, penggunaan skimer, dispersan yang menggunakan zat kimia.
"Ini sudah diikuti terus yang terkena sebaran sudah 702 ha, tersebar di Bekasi pantai bahagia dan pantai bakti," imbuhnya.
Adapun lokasi lainnya yaitu di Karawang tepatnya di Tanjung Pakis, Tambak Sari, Tambak Sumur, Sedari, Cemara Jaya, Sungai Buntu, Pusaka Jaya Utara, dan ada indikasi ke Kepulauan Seribu tepatnya di Pulau Rambut, Pulau Untung Jawa, Pulau Bokor, dan Pulau Lancang.
"Tapi mereka juga terus melakukan pembersihan. KLHK mengambil sampel juga tumpahan minyaknya sehingga kalau ada langkah hukum kita sudah mengikuti dari awal," tutupnya.
(dob) Next Article Duh! Kebocoran Minyak Pertamina Bisa Mirip Deepwater Horizon
Menanggapi insiden ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) mengatakan akan melindungi masyarakat dari aspek lingkungannya. Menteri KLH Siti Nurbaya memastikan akan terus memantau perkembangan insiden ini.
"Oleh karena itu kita ikuti dia, kita berikan petunjuk dari langkah-nya. Misalnya jangan sampai mencemari masyarakat sampai betul-betul tidak bisa ngapa-ngapain," katanya Senin (5/8/2019).
Selanjutnya, dia menegaskan jika masyarakat akan di edukasi sehingga jangan sampai melakukan hal yang membahayakan misalnya membuang puntung rokok. Ketiga, Pemerintah Daerah (Pemda) bisa mengikuti perkembangan di masyarakat. Di kawasan tersebut ada 9 Desa, 2 di Bekasi, 7 di Karawang.
"Sabtu dikontak Bupati Serang bilang kemungkinan pencemarannya sampai masuk ke Serang. Saya sudah minta dirjen untuk pergi ke lapangan," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan analisa dia mengatakan jika ada langkah yang sudah dilakukan dengan dispersan, penggunaan alat kimia. Cara itu dilakukan 12 Juli 2 kilometer dari Pantai Utara.
Di mana untuk lebih detailnya terkait peristiwa di sumur YYA pada kedalaman 9 ribu kaki. Adapun penanganan dampak pencemaran adalah sterilisasi area platform, penggunaan oil boom, penggunaan skimer, dispersan yang menggunakan zat kimia.
"Ini sudah diikuti terus yang terkena sebaran sudah 702 ha, tersebar di Bekasi pantai bahagia dan pantai bakti," imbuhnya.
Adapun lokasi lainnya yaitu di Karawang tepatnya di Tanjung Pakis, Tambak Sari, Tambak Sumur, Sedari, Cemara Jaya, Sungai Buntu, Pusaka Jaya Utara, dan ada indikasi ke Kepulauan Seribu tepatnya di Pulau Rambut, Pulau Untung Jawa, Pulau Bokor, dan Pulau Lancang.
"Tapi mereka juga terus melakukan pembersihan. KLHK mengambil sampel juga tumpahan minyaknya sehingga kalau ada langkah hukum kita sudah mengikuti dari awal," tutupnya.
(dob) Next Article Duh! Kebocoran Minyak Pertamina Bisa Mirip Deepwater Horizon
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular