Masih Banyak 'Hantu' di Perekonomian RI yang Belum Diusir

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 July 2019 15:45
Rupiah Lesu, BI Tidak Akan Diam!
Ilustrasi Logo Bank Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Saat nilai tukar bergejolak, apalagi ke arah pelemahan, tentu bank sentral tidak tinggal diam. Untuk menjaga pasar keuangan Indonesia tetap atraktif bagi arus modal asing sembari mengarahkan defisit transaksi berjalan ke level aman, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sampai enam kali. 



Apa hubungannya transaksi berjalan dengan suku bunga? Bukankah transaksi berjalan adalah ekspor-impor barang dan jasa yang merupakan fenomena sektor riil? Apa hubungannya dengan kebijakan moneter? 

Ada, kawan... 

Dengan menaikkan suku bunga, BI bermaksud untuk mengerem aktivitas ekonomi baik itu konsumsi maupun investasi. Sebab, peningkatan aktivitas ekonomi di Indonesia sama saja dengan membuat impor membengkak. Maklum, industri dalam negeri belum bisa memenuhi peningkatan permintaan baik itu untuk barang konsumsi, barang modal, sampai bahan baku. 

Penurunan impor berarti defisit transaksi berjalan bisa diperkecil. Pasokan devisa dari perdagangan membaik dan fondasi rupiah menjadi lebih kuat. Kalau rupiah stabil, apalagi menguat, tentu BI bisa tenang. 

Nah, ini yang membuat serba salah. Defisit transaksi berjalan membuat kebijakan ekonomi menjadi sulit. Tidak ada pilihan ideal, yang ada pilihan terbaik. Pick the lesser evil

Jika defisit transaksi berjalan belum terpecahkan, maka setiap kali ekonomi Indonesia tumbuh akan membuat rupiah melemah. Akibatnya laju ekonomi harus sedikit direm agar impor menurun dan rupiah kembali stabil. 

Namun apakah kita mau ekonomi tumbuh begini-begini saja? Sudah lama ekonomi Indonesia terjebak di pertumbuhan sekitar 5%. Indonesia butuh pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat untuk menciptakan lapangan kerja. 

Dilemanya, kalau ekonomi dipacu maka impor akan banjir sehingga transaksi berjalan terpukul. Rupiah melemah, BI menaikkan suku bunga acuan, ekonomi cooling down lagi. Begitu saja terus, seperti lingkaran setan. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/dru)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular