BUMN-ESDM Kolaborasi, Kantor-kantor Pelat Merah Pakai PLTS

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
24 July 2019 11:08
BUMN bakal gencarkan pemakaian PLTS  di kementerian BUMN
Foto: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkolaborasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk merealisasikan target bauran energi 23% sampai 2025. (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkolaborasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk merealisasikan target bauran energi 23% sampai 2025.

Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menuturkan, 

"Ini kami berkomitmen dalam rangka membantu Kementerian ESDM dalam hal ini Dirjen EBTKE, untuk meningkatkan bauran energi terbarukan. Salah satunya adalah tenaga surya, dari tenaga surya," ujar Fajar saat dijumpai dalam FGD ESDM-BUMN: Roadmap PLTS BUMN Menuju Bauran Energi 2025, di Jakarta, Rabu (24/7/2019).



Lebih lanjut, ia mengatakan, saat ini, kegiatan BUMN memiliki usaha yang berkontribusi 17% dari PDB. Menurut Fajar, jika semua bisa menggunakan energi bersih, maka efeknya sangat luar biasa.

"Bu Menteri BUMN (Rini Soemarno) selalu mendorong, tugasnya BUMN adalah hadir untuk negeri. Sinergi, bangun daerah terpencil, finansial," imbuh Fajar.

"Sinergi ingin kami tingkatkan. Kolaborasi seperti di sini, soal PLTS. Lalu sinergi strategic clients. Misalnya PLN butuh buat PLTS tidak perlu ke yang lain, selain itu PT Inka itu atap keretanya tuh sudah dikasih solar panel," tambahnya.

Selain itu, meski energi bersih sering bersinggungan dengan tambang, Fajar menilai bukan berarti BUMN pertambangan tidak bisa ikut berkontribusi menciptakan energi bersih. Ia mengatakan, semua akan bersama-sama mencoba mencapai target bauran energi.

"Lalu ada teman-teman tambang di sini. Kita coba bagaimana caranya bisa bersama-sama dulu realisasikan ketercapaian bauran energi oleh EBTKE tadi," pungkasnya.

Adapun, PT Len Industri (Persero) sudah siap untuk menyediakan PLTS Perumahan dan Perkantoran, yang bernama LenSOLAR, yang merupakan Sistem Rooftop PV (Photovoltaics) yang dipasang di atap untuk memenuh kebutuhan listrik di rumah mauupun perkantoran. LenSOLAR sudah teruji dan hingga kini sudah dipasang di beberapa gedung BUMN.

LenSOLAR terhubung langsung dengan jaringan listrik regular (operator) yang mengoptimalkan pemanfaatan energi dari panel surya (PV). LenSOLAR menerapkan skema import dan export listrik dari dan ke jaringan lisrik regular, sehingga dapat menghemat tagihan listrik hingga 30% setiap bulannya.

Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin menilai, sudah saatnya seluruh stakeholder EBT (Energi Baru Terbarukan) duduk bersama merumuskan, menetapkan dan memantau seluruh kebijakan, regulasi, infrastuktur dan program yang dapat mempercepat penggunaan energi surya. 

"Hal ini untuk mencapai target energi bauran 2025 yang tertera dalam Kebijakan Energi Nasional pada Perpres No.79 tahun 2014," ujarnya.

Lebih lanjut, Zakky menuturkan, Indonesia terletak di sepanjang garis khatulistiwa dengan radiasi energi matahari rata-rata 4,5 kWh/m2 per hari. Sehingga energi matahari menjadi pilihan yang baik sebagai sumber energi alternatif. 

"Selain itu, Indonesia juga memiliki komitmen untuk menurunkan emisi dari 26% menjadi 41% pada tahun 2020 atau sebesar 0,767 Giga Ton CO2 dapat tercapai," pungkas Zakky.
(gus) Next Article Mimpi RI Wujudkan PLTS Terapung Akbar Ditentukan Bulan Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular