
Siap & Minat, Inalum Tunggu Sinyal ESDM untuk Divestasi Vale
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 July 2019 18:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah masih melakukan evaluasi terkait divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadwalkan, hasil valuasi yang dilakukan tim internal pemerintah atas saham divestasi perusahaan tambang yang telah ditawarkan bisa selesai pada Agustus 2019.
Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin akhirnya memberi jawaban pasti soal divestasi Vale ini. Ia mengatakan, pihaknya siap dan berminat mengakusisi saham Vale apabila memang ditugaskan oleh pemerintah.
"Kalau ditugasi kami mau. Kalau kami disuruh, kami sudah sangat siap," ujar Budi saat dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari Kementerian ESDM, yang memegang kendali atas divestasi ini. Budi mengungkapkan, pihaknya pun sudah melakukan pembicaraan baik dengan Vale dan pemerintah.
Adapun, berdasarkan perhitungan yang dilakukan pihaknya, valuasi Vale diperkirakan tidak sampai US$ 1,5 miliar.
"Kami sudah hitung angkanya gak segitu. Artinya kalau kami disuruh, kami sudah sangat siap. Tapi belum bisa share. Valuasinya kan sebenarnya gampang, kan di market ada mekanisme yang cukup fair untuk hitung valuasi perusahaan," ungkap Budi.
Budi pun tidak khawatir terkait pendanaan untuk membiayai pembelian saham Vale tersebut. Sebab, sumber pendanaannya bisa melalui penerbitan obligaasi, atau melakukan pinjaman.
"Pendanaanya tergantung, kalau cukup ya langsung beli, kalau tidak cukup ya pinjam. Pokoknya tidak mungkin dari ekuitas semua," pungkas Budi.
Ditemui di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot menjelaskan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi internal terkait divestasi tersebut. Prosesnya, kata Bambang, cukup panjang.
"Sekarang masih dievaluasi untuk rekomendasinya, nanti setelahnya diserahkan ke Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN buat ditentukan apakah cocok atau tidak valuasinya untuk penentuan apakah akan diambil pemerintah atau tidak," pungkas Bambang.
(gus) Next Article Soal Akuisisi Vale, BUMN: Ini Peluang Bagus Bagi Inalum
Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin akhirnya memberi jawaban pasti soal divestasi Vale ini. Ia mengatakan, pihaknya siap dan berminat mengakusisi saham Vale apabila memang ditugaskan oleh pemerintah.
Lebih lanjut, ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari Kementerian ESDM, yang memegang kendali atas divestasi ini. Budi mengungkapkan, pihaknya pun sudah melakukan pembicaraan baik dengan Vale dan pemerintah.
Adapun, berdasarkan perhitungan yang dilakukan pihaknya, valuasi Vale diperkirakan tidak sampai US$ 1,5 miliar.
"Kami sudah hitung angkanya gak segitu. Artinya kalau kami disuruh, kami sudah sangat siap. Tapi belum bisa share. Valuasinya kan sebenarnya gampang, kan di market ada mekanisme yang cukup fair untuk hitung valuasi perusahaan," ungkap Budi.
Budi pun tidak khawatir terkait pendanaan untuk membiayai pembelian saham Vale tersebut. Sebab, sumber pendanaannya bisa melalui penerbitan obligaasi, atau melakukan pinjaman.
"Pendanaanya tergantung, kalau cukup ya langsung beli, kalau tidak cukup ya pinjam. Pokoknya tidak mungkin dari ekuitas semua," pungkas Budi.
Ditemui di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot menjelaskan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi internal terkait divestasi tersebut. Prosesnya, kata Bambang, cukup panjang.
"Sekarang masih dievaluasi untuk rekomendasinya, nanti setelahnya diserahkan ke Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN buat ditentukan apakah cocok atau tidak valuasinya untuk penentuan apakah akan diambil pemerintah atau tidak," pungkas Bambang.
(gus) Next Article Soal Akuisisi Vale, BUMN: Ini Peluang Bagus Bagi Inalum
Most Popular