
Akuisisi Vale, MIND ID Diminta Cermat Negosiasi Harga Saham
Annisatul Umah, CNBC Indonesia
08 October 2019 11:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah secara resmi telah menunjuk MIND ID untuk mengakuisisi 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Divestasi sebesar 20% adalah salah satu kewajiban yang tertuang dalam Kontrak Karya (KK).
MIND ID merupakan brand baru yang resmi diperkenalkan untuk holding BUMN pertambangan yang sebelumnya bernama PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum.
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menerangkan divestasi Vale merupakan kewajiban yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah 7/2014 paling lambat Oktober 2019. Salah satu variabel yang mementukan harga saham adalah Laba bersih.
"Pada semester I/2019 PT Vale Indonesia mengalami kerugian US$ 26,2 juta menurun drastis dibanding periode yang sama 2018 yang berhasil mencetak laba bersih sebesar US$ 29,4 juta," ungkapnya kepada CNBC Indonesia Selasa, (08/10/2019).
Menurutnya dalam keadaan rugi tersebut, harga saham 20% sebesar US$ 400 juta termasuk over value alias kemahalan.
"Penunjukan MIND ID sudah tepat, utamanya untuk negosiasi penetapan harga saham, yang sesuai harga pasar," imbuhnya.
Dengan akuisisi ini, maka Indonesia menjadi pemilik saham mayoritas PT Vale Indonesia. Sehingga, selain bisa mengendalikan Vale, akan ada peningkatan pendapatan dari dividen. "Memberikan manfaat bisnis dan ekonomi nagi Indonesia," terangnya.
Sebelumnya Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono menyatakan telah menunjuk MIND ID untuk mengakuisisi saham Vale. Ditandai dengan surat yang dilayangkan ke Kemenetrian Keuangan oleh Kementerian ESDM. Bambang tidak merinci nilai valuasi dan seperti apa mekanismenya. Menurutnya ini menjadi urusan mereka karena mekanismenya bussiness to bussiness.
"Menkeu itu surat kan sudah tunjuk Inalum," ungkapnya di ESDM kemarin, Senin (7/10/2019).
(gus) Next Article Siap & Minat, Inalum Tunggu Sinyal ESDM untuk Divestasi Vale
MIND ID merupakan brand baru yang resmi diperkenalkan untuk holding BUMN pertambangan yang sebelumnya bernama PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum.
"Pada semester I/2019 PT Vale Indonesia mengalami kerugian US$ 26,2 juta menurun drastis dibanding periode yang sama 2018 yang berhasil mencetak laba bersih sebesar US$ 29,4 juta," ungkapnya kepada CNBC Indonesia Selasa, (08/10/2019).
Menurutnya dalam keadaan rugi tersebut, harga saham 20% sebesar US$ 400 juta termasuk over value alias kemahalan.
"Penunjukan MIND ID sudah tepat, utamanya untuk negosiasi penetapan harga saham, yang sesuai harga pasar," imbuhnya.
Dengan akuisisi ini, maka Indonesia menjadi pemilik saham mayoritas PT Vale Indonesia. Sehingga, selain bisa mengendalikan Vale, akan ada peningkatan pendapatan dari dividen. "Memberikan manfaat bisnis dan ekonomi nagi Indonesia," terangnya.
Sebelumnya Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono menyatakan telah menunjuk MIND ID untuk mengakuisisi saham Vale. Ditandai dengan surat yang dilayangkan ke Kemenetrian Keuangan oleh Kementerian ESDM. Bambang tidak merinci nilai valuasi dan seperti apa mekanismenya. Menurutnya ini menjadi urusan mereka karena mekanismenya bussiness to bussiness.
"Menkeu itu surat kan sudah tunjuk Inalum," ungkapnya di ESDM kemarin, Senin (7/10/2019).
(gus) Next Article Siap & Minat, Inalum Tunggu Sinyal ESDM untuk Divestasi Vale
Most Popular