Rapor 5 Tahun Kabinet Jokowi
Rapor Mentan Amran: Ekspor Mantap, Urusan Beras Kacau!
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
04 July 2019 13:49

Tenang, tidak semuanya buruk kok.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, impor tak selamanya buruk. Impor dapat menambah ketersediaan bahan pangan di Indonesia sehingga harga dapat terjaga. Itulah yang terjadi pada masa kepemimpinan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.
Buktinya, rata-rata inflasi kelompok bahan makanan sepanjang periode 2015-2018 hanya sebesar 3,82% saja, berdasarkan data dari BPS.
Angka rata-rata inflasi tersebut jauh lebih kecil dibanding periode 2011-2014 yang mencapai 7,81%.
Sebagai informasi, angka inflasi menunjukkan tingkat kenaikan harga di tingkat konsumen. Kala inflasi rendah, artinya harga yang diterima oleh konsumen di Indonesia juga tidak banyak berubah.
Dampaknya, jumlah kemiskinan yang dapat dikurangi. Dalam hal ini, kemiskinan di sektor pertanian dapat diwakili oleh penduduk perdesaan.
Jika per September 2014 jumlah penduduk miskin perdesaan mencapai 17,37 juta jiwa, maka per September 2018 telah berkurang hingga 15,54 juta jiwa. Fakta tersebut menunjukkan ada perbaikan kesejahteraan dari para penggiat pertanian. Tentu bukan hal yang buruk.
Selain itu, di tangan Menteri Amran, ekspor komoditas pertanian masih bisa terus ditingkatkan dari tahun ke-tahun.
Berdasarkan data BPS, pada tahun 2014, Indonesia mengekspor komoditas pertanian dengan total berat mencapai 3,15 juta ton. Dengan rata-rata pertumbuhan 7,49%, ekspor komoditas pertanian di tahun 2018 telah mencapai 4,34 juta ton.
Artinya masih ada pertumbuhan ekspor yang setidaknya dapat mengurangi beban dari neraca transaksi berjalan.
Hal-hal seperti ini tentunya harus dilanjutkan dan semakin ditingkatkan oleh pemerintahan periode 2019-2024.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/dru)
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular