Kapan Tanggul Laut Jilid II di Jakarta Tuntas Dibangun?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
02 July 2019 21:33
Butuh 20-30 tahun untuk menyelesaikan tanggul jilid II di Teluk Jakarta.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan pembangunan tanggul laut di jilid II di Teluk Jakarta membutuhkan waktu panjang. Setidaknya, 20-30 tahun lagi proyek itu baru bisa diselesaikan.

Staf Khusus Menteri PUPR Bidang SDA, Firdaus Ali, mengatakan bahwa khusus untuk perencanaan saja, butuh waktu beberapa tahun. Hal ini yang sekarang masih dibahas usai penandatanganan kesepakatan antara Indonesia dengan dengan Kementerian Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda (MIW) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA).

"Perencanaan selesai dalam 3-4 tahun ini karena kita berharap tahun 2025 sudah mulai pekerjaan fisiknya," kata Firdaus Ali kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (2/7/2019).



Artinya, hingga tahap perencanaan disusun dengan matang, belum akan dilakukan pekerjaan fisik. Yang jelas, saat ini para pihak sudah deal untuk melanjutkan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Tahap II.

"Kan kita lagi mematangkan semuanya. Itu kan pekerjaan yang tidak akan selesai dalam waktu jangka pendek. Itu kan paling cepat 20-30 tahun baru selesai," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mengaku kerjasama dengan para pihak dari luar negeri amat dibutuhkan oleh Indonesia. Tak lain tujuannya adalah demi mengurangi risiko banjir, banjir rob dan mencegah penurunan permukaan air tanah kota Jakarta yang mencapai hampir 12 cm per tahun.


Karena itu, penandatanganan MoU NCICD tahap II merupakan langkah penting bagi pembangunan kota Jakarta di masa depan.

"Indonesia membutuhkan keahlian teknis para ahli dan dukungan dari Korea Selatan," imbuh Basuki dalam keterangan resmi.

NCICD merupakan bentuk perbaikan lingkungan yang bertujuan untuk melindungi Jakarta dari krisis air baku dan risiko banjir. NCICD berlaku untuk jangka pendek, menengah hingga jangka panjang, dengan cara yang adaptif dan strategi yang terintegrasi dengan aspek sosio ekonomi, dan tata kota.

Pada tahap awal untuk mengurangi risiko banjir, banjir rob dan mencegah penurunan permukaan air tanah Jakarta dibangun tanggul laut sepanjang 20,1 Km untuk melindungi area kritis.

Pembangunan tanggul fase darurat tersebut dibagi atas pembangunan tanggul sepanjang 4,5 Km oleh Kementerian PUPR yang telah rampung pada tahun 2018. Sisanya, dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan partisipasi pihak swasta di daerah kritis tersebut.

Proyek tanggul ini memiliki beberapa tahap. Di Tahap I, proyek ini meliputi pembangunan tanggul di sisi pantai dan sungai sepanjang total 20,1 Km untuk melindungi area kritis. Pembangunan tanggul fase darurat, sepanjang 4,5 Km dilakukan oleh Kementerian PUPR dan selebihnya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan partisipasi pihak swasta di daerah kritis tersebut.

"Dari tahun 2014 ke tahun 2018 itu adalah membangun tanggul pantai dan tanggul sungai, dalam rangka mengamankan daerah daerah yang kritis," tandasnya.

"Jadi fase A membangun tanggul laut sepanjang 20,1 km. Itu hanya untuk melindungi area-area yang kritis, seperti di Muara Baru, Penjaringan," lanjutnya.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi) Next Article Desain Tanggul Laut Jilid II: Tol Hingga Kereta di Reklamasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular