Inpex Serahkan Revisi Proposal Blok Masela Pekan Ini

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
19 June 2019 14:26
Usai kesepakatan diteken di Jepang, Inpex berjanji menyerahkan revisi proposal POD Blok Masela pekan ini ke SKK Migas
Foto: Reuters/Bea Wiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menjadwalkan, pada pekan ini, pihak INPEX akan memasukkan revisi rencana pengembangan (POD) untuk proyek Lapangan Abadi Blok Masela.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

"Penyerahan revisi POD dari INPEX ke SKK Migas diharapkan di minggu ini, sebab POD itu kami kejar agar akhir bulan ini sudah bisa mendapat persetujuan Menteri ESDM," ujar Dwi.



"Approval menteri itu sudah termasuk proses setelah kontraktor ajukan ke SKK Migas, lalu SKK Migas melakukan review, dan menteri approve," tambahnya.

Ia mengatakan, memang INPEX masih membutuhkan waktu, sebab dalam proyek ini, INPEX melibatkan konsorsium, sehingga tentu perlu proses.

Dengan begitu, lanjut Dwi, jika semua berjalan lancar, dan POD sudah mendapat persetujuan, langkah berikutnya yakni bisa dilakukan pembahasan rekayasa teknik (Front End Engineering Design/FEED), Final Investment Decision (FID), dan Engineering, Procurement and Construction (EPC).

Sebelumnya, SKK Migas dan INPEX Corporartion (INPEX) telah melaksanakan penandatanganan perjanjian awal atau Head of Agreement (HOA) tentang pengembangan lapangan hulu migas Abadi di Blok Masela, di Kepulauan Tanimbar, Maluku.

HOA tersebut ditandatangani pada pertemuan G20 di Jepang, Minggu (16/6/2019), dan dilakukan antara Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dengan Presiden Direktur INPEX Indonesia Shunichiro Sugaya.

Perjanjian itu disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Hiroshige Seko, dan CEO dan Presiden Direktur INPEX Corporation Takayuki Ueda.

Melalui keterangan resminya, Jonan mengatakan, setelah sekian lama dilakukan pembahasan, penandatanganan HOA ini menjadi titik penting bagi investasi hulu migas di Indonesia.

"Dengan nilai sekitar US$ 18-20 miliar [Rp 257 triliun-Rp 286 triliun, asumsi kurs Rp 14.300/USD] yang terbesar untuk investasi satu kegiatan di Indonesia, dan merupakan investasi Jepang terbesar sejak 5 dekade terakhir," tuturnya seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin (17/6/2019).

Pengembangan hulu migas di Blok Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi gas bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun atau sekitar 9,5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd (juta standar kaki kubik per hari) gas pipa, dengan target onstream (mulai berproduksi) pada 2027 mendatang.

Simak paparan blok Masela di bawah ini
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Waduh, Proyek Gas Rp 288 T RI-Jepang Batal Diteken di G20

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular