Batal Diteken di G20, Proyek Masela Rp 288 T Molor Lagi?

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
02 July 2019 20:05
PoD Masela batal diteken di G20, pertanda proyek migas Rp 288 T bakal molor lagi?
Foto: An LNG tanker is seen off the coast of Singapore February 3, 2017. REUTERS/Gloystein/File Photo/File
Jakarta, CNBC Indonesia - Target pemerintah untuk menyetujui dan menandatangani revisi rencana pengembangan (plan of development/POD) proyek Lapangan Abadi Blok Masela ketika acara G20 Summit kini tinggal asa.

Sebabnya, sampai sekarang, revisi POD tersebut belum juga diteken. Entah apa penyebabnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto pun belum berkomentar banyak.

Lalu, apakah ini berarti penyelesaian proyek akan molor lagi dari target?
Menanggapi hal ini, Specialist Media Relation Inpex Corporation Moch N Kurniawan mengatakan, pihaknya belum bisa berkomentar banyak.

"Maaf, untuk sementara kami belum bisa berkomentar banyak, ditunggu saja ya," ujar Iwan, sapaan Kurniawan, saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (2/7/2019).

Sebelumnya, Iwan memang sempat menyampaikan, revisi PoD proyek Masela belum jadi disetujui di G20 Summit akhir Juni lalu.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya tidak bisa berkomentar lebih lanjut mengenai penyebabnya, karena jika menyangkut soal persetujuan revisi POD, keputusannya ada di pemerintah Indonesia.

"Harapan kami, revisi POD ini dapat segera secara tepat waktu disetujui pemerintah, karena kami bermaksud memulai tahapan pengembangan Lapangan Gas Abadi ini sesegera mungkin," pungkasnya.

Proyek Blok Masela adalah proyek pengembangan blok gas raksasa senilai Rp 288 triliun di Indonesia. Proyek ini mangkrak hampir 20 tahun lebih akibat tarik ulur skema pengembangan, pergantian pemerintahan, dan temuan cadangan yang terus berkembang. Sebelumnya HoA proyek ini sudah diteken oleh SKK Migas dan Inpex selaku operator pada pertengahan Juni di Jepang.
(gus/gus) Next Article Menanti Hasil Blok Raksasa Masela

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular