Waduh, Proyek Gas Rp 288 T RI-Jepang Batal Diteken di G20

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
02 July 2019 10:38
Proyek blok gas raksasa senilai Rp 288 triliun yang semula direncanakan bisa diteken di G20, batal karena masih ada pembahasan di revisi PoD.
Foto: CNBC Indonesia TV
Jakarta, CNBC Indonesia - Target pemerintah untuk menyetujui dan menandatangani revisi rencana pengembangan (plan of development/POD) proyek Lapangan Abadi Blok Masela ketika acara G20 Summit kini tinggal asa.

Sebabnya, sampai sekarang, revisi POD tersebut belum juga diteken. Entah apa penyebabnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto pun belum berkomentar banyak.



"Belum (ditandatangani)," ujar Dwi kepada CNBC Indonesia, saat dihubungi Selasa (2/7/2019).

Hal serupa juga disampaikan oleh Specialist Media Relation Inpex Corporation Moch N Kurniawan. 

"Belum jadi disetujui, revisi POD-nya," kata Iwan, panggilannya, saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (1/7/2019).

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya tidak bisa berkomentar lebih lanjut mengenai hal tersebut, karena jika menyangkut soal persetujuan revisi POD, keputusannya ada di pemerintah Indonesia.

"Harapan kami, revisi POD ini dapat segera secara tepat waktu disetujui pemerintah, karena kami bermaksud memulai tahapan pengembangan Lapangan Gas Abadi ini sesegera mungkin," pungkasnya.

Proyek Blok Masela adalah proyek pengembangan blok gas raksasa senilai Rp 288 triliun di Indonesia. Proyek ini mangkrak hampir 20 tahun lebih akibat tarik ulur skema pengembangan, pergantian pemerintahan, dan temuan cadangan yang terus berkembang. Sebelumnya HoA proyek ini sudah diteken oleh SKK Migas dan Inpex selaku operator pada pertengahan Juni di Jepang.

[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Menanti Hasil Blok Raksasa Masela

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular