Bahan Pangan Biang Kerok Inflasi pada Mei, Apa Kata Mentan?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
11 June 2019 12:36
Bahan pangan menjadi penyumbang dominan inflasi Mei 2019.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman angkat bicara mengenai bahan pangan yang berkontribusi besar menyumbangkan inflasi pada Mei 2019. Pada bulan lalu, komoditas dominan memberikan inflasi yaitu, kenaikan cabai merah 0,10%, daging ayam ras 0,05%, bawang putih 0,05%.

"Ini harus dijelaskan, seakan akan wow. Ya enggak dong. Berita ini harus saya luruskan," ungkapnya di sela acara halal bihalal Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (11/6/2019).

Amran mengklaim, sampai saat ini secara Year on Year (YoY) atau tahunan, sektor pertanian masih mencatatkan deflasi.
"Jadi jangan dilihat satu bulan, karena tanaman semusim. Musim panen ini kan parabolik. Dibandingkan tahun lalu, [inflasi] masih lebih rendah," tegasnya.

Khusus untuk 2019, Amran menyebut bahwa sempat terjadi deflasi pada Februari dan Maret.



"[Inflasi] Januari kecil ya, Februari deflasi besar. Maret deflasi, April kecil, Mei, akumulasinya pasti [...] Kalau mau menulis, supaya itu fair itu Januari, Februari, Maret, April, coba perhatikan. Terjadi deflasi," tandasnya.

Sebelumnya, BPS mencatat inflasi pada Mei sebesar 0,68%. Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan Mei 2018 sebesar 0,21% dan April 2019 yang hanya 0,44%.



Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penyebab utama inflasi adalah kenaikan harga hampir diseluruh bahan pangan. Bahkan dari 82 kota pantauan BPS, 81 mengalami inflasi dan hanya 1 kota yang deflasi.

Kemudian inflasi bergejolak atau volatile food juga tercatat tinggi sebesar 2,18% dengan andil 0,43%. Sedangkan inflasi inti hanya 0,27% dengan andil 0,16% dan inflasi harga diatur pemerintah tercatat 0,48% dengan andil 0,09%.

(hoi) Next Article Cabai & Rokok Mahal, Inflasi Januari Capai 0,39%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular