Harga Tiket Pesawat Mahal, Menko Darmin: Undang Pesaing

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
05 June 2019 15:05
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution turut menyoroti persoalan harga tiket pesawat yang masih mahal.
Foto: Infografis/Tarif Pesawat Terbaru dari Jakarta ke Tujuan Favorit/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution turut menyoroti persoalan harga tiket pesawat yang masih mahal meski tarif batas atas (TBA) telah diturunkan hingga 16%.

Darmin menjelaskan harga tiket yang masih mahal dikarenakan tidak ada pesaing selain adanya langkah-langkah internal perusahaan. Seperti yang diketahui, pasar penerbangan di Indonesia saat ini mayoritas hanya dikuasai dua grup besar, yakni Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group.


"Jadi idenya sebenarnya kalau struktur pasar cenderung berikan kekuatan, maka jawabannya adalah undang saingan," ujar Darmin saat dijumpai di rumah dinasnya, di Jakarta, Rabu (5/6/2019).

Lebih lanjut, ia mengatakan, risiko dari ide ini adalah maskapai dalam negeri akan protes, karena semakin berat menjalankan bisnis. Namun, pemerintah juga harus memilih.

"Karena Pemerintah kan tidak hanya pilih maskapai, tapi juga konsumen. Jadi kenaikan (harga tiket) tidak akan setajam itu kalau pasarnya tidak duopoli," tuturnya.

Ia juga mengungkapkan, seandainya harga tiket tidak melonjak, pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2019 lalu bisa mencapai 5,1%. Sebab, harga tiket penerbangan domestik yang tinggi menurunkan tingkat pariwisata di Indonesia.

"Seandainya harga tiket tidak setinggi itu, pariwisata bisa digenjot. Jadi pertumbuhan ekonomi bisa 5,1% di kuartal I kemarin (alih-alih di 5,07%). Tapi karena harga tiket tinggi, pariwisata merosot. Kalau ga ada gangguan itu 5,1-5,2% dapatlah," pungkas Darmin.

Simak video tentang tiket pesawat mahal di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Duh! Dari 34 Provinsi, Cuma 7 Daerah yang Surplus Beras

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular