
Camkan! Semua Pada Anjlok, Indonesia Masih Untung Lho
Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
15 October 2019 12:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian global sedang tidak sehat. Hal ini menyebabkan rendahnya pertumbuhan ekonomi negara maju. Alhasil ekonomi negara berkembang juga terkena imbas dari perang dagang, dan ancaman resesi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan negara lain kondisinya lebih terpuruk ketimbang Indonesia yang masih stabil.
"Negara lain mungkin terpuruk mengalami penurunan. Negara lain yang porsi perdagangan internasional dalam perekonomian barangkali terpukul jauh ekonominya," ungkap Darmin dalam sambutannya pada acara Indonesia Trade Investment Summit, Selasa (15/10/2019).
Darmin mencontohkan, Singapura terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi. Kemudian China juga dari 8% sebelumnya menjadi 6%an.
"Indonesia turun tapi tidak banyak, masih 5%. Itu keuntungannya. Dalam situasi ekonomi global lesu, kita tidak sebanyak negara lain terpengaruhnya," papar Darmin.
Lebih jauh Darmin menegaskan, Indonesia di bawah Presiden Jokowi-JK selama lima tahun belakangan sudah membangun cukup besar infrastruktur. Mulai dari jalan, pelabuhan, waduk sampai palapa ring.
"Itu semua pembangunan infrastruktur membawa banyak benefit bagi kita, membuka konektivitas, melancarkan kegiatan ekonomi, dan membuat pertumbuhan ekonomi tidak terlalu merosot dalam situasi ekonomi global saat ini."
"Infrastruktur tidak didasarkan pada pertimbangan jangka pendek, tetapi dirancang jangka panjang," terang Darmin.
(dru) Next Article Ramalan Menko Darmin: Perang Dagang AS-China Belum akan Usai
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan negara lain kondisinya lebih terpuruk ketimbang Indonesia yang masih stabil.
"Negara lain mungkin terpuruk mengalami penurunan. Negara lain yang porsi perdagangan internasional dalam perekonomian barangkali terpukul jauh ekonominya," ungkap Darmin dalam sambutannya pada acara Indonesia Trade Investment Summit, Selasa (15/10/2019).
"Indonesia turun tapi tidak banyak, masih 5%. Itu keuntungannya. Dalam situasi ekonomi global lesu, kita tidak sebanyak negara lain terpengaruhnya," papar Darmin.
Lebih jauh Darmin menegaskan, Indonesia di bawah Presiden Jokowi-JK selama lima tahun belakangan sudah membangun cukup besar infrastruktur. Mulai dari jalan, pelabuhan, waduk sampai palapa ring.
"Itu semua pembangunan infrastruktur membawa banyak benefit bagi kita, membuka konektivitas, melancarkan kegiatan ekonomi, dan membuat pertumbuhan ekonomi tidak terlalu merosot dalam situasi ekonomi global saat ini."
"Infrastruktur tidak didasarkan pada pertimbangan jangka pendek, tetapi dirancang jangka panjang," terang Darmin.
(dru) Next Article Ramalan Menko Darmin: Perang Dagang AS-China Belum akan Usai
Most Popular