Jonan: Freeport Milik Bangsa, Bisa Tahan 100 Tahun Lagi
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
02 May 2019 16:30

Mimika, CNBC Indonesia- Menteri ESDM, Ignasius Jonan, hari ini melakukan kunjungan kerja ke kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua. Dalam acara tersebut, Jonan mengunjungi sekolah yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia.
Jonan pada kesempatan itu mengatakan, Freeport saat ini sudah dikuasai oleh Indonesia. Sebanyak 51 persen saham Freeport dimiliki Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum).
"Sebanyak 10 persen akan diserahkan ke pemda. Freeport sekarang sudah milik bangsa. Freeport punya pertambangan bawah tanah paling kompleks di dunia," kata Jonan, Kamis (2/5/2019).
Jonan berharap lewat sekolah dan pendidikan, ada anak-anak Papua yang kelak akan mampu memimpin dan mengelola tambang Freeport.
"Secara teknologi, anak-anak bangsa mampu. Tapi disiplin yang konsisten untuk penyelamatan kerja kita masih perlu belajar semaksimal mungkin. Operasi tambang ini 24 jam. Konsistensi ini yang masih amat diperlukan. Secara teori bisa, tapi dibutuhkan konsistensi," papar Jonan.
Saat ini izin udaha pertambangan (IUP) Freeport akan berlaku sampai 2041. Tapi menurut Jonan, kandungan mineral di tambang ini masih bisa terus ada hingga 100 tahun lagi.
"Setelah 20 tahun (2041) tambangnya masih ada isinya? Kalau dilakukan dengan kapasitas sama 3 juta ton per tahun, itu sampai 2041 masih bisa tambah sekitar 15 tahun. Tapi kalau kita eksplorasi lagi, 100 tahun mungkin masih ada. Ini yang mudah-mudahan bisa dikelola dengan baik," papar Jonan.
Sempat tersiar bahwa cadangan terbukti Freeport kini 1,8 miliar ton. Jika diproduksi 150 ribu ton sehari, maka cadangan ini akan bertahan selama 32 tahun mendatang. Tapi, cadangan masih bertambah jika terus dilakukan eksplorasi. Sebab dari sisi sumber daya diperkirakan masih terdapat cadangan yang bisa dioptimalkan hingga 2071.
Lalu, bukan tidak kemungkinan di tengah eksplorasi tambang bawah tanah terdapat juga temuan cadangan besar lain. Seperti yang ada di tambang kucing liar.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Jonan Tak Hadir Rapat Bahas Freeport, Komisi VII DPR Ngambek
Jonan pada kesempatan itu mengatakan, Freeport saat ini sudah dikuasai oleh Indonesia. Sebanyak 51 persen saham Freeport dimiliki Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum).
Jonan berharap lewat sekolah dan pendidikan, ada anak-anak Papua yang kelak akan mampu memimpin dan mengelola tambang Freeport.
"Secara teknologi, anak-anak bangsa mampu. Tapi disiplin yang konsisten untuk penyelamatan kerja kita masih perlu belajar semaksimal mungkin. Operasi tambang ini 24 jam. Konsistensi ini yang masih amat diperlukan. Secara teori bisa, tapi dibutuhkan konsistensi," papar Jonan.
Saat ini izin udaha pertambangan (IUP) Freeport akan berlaku sampai 2041. Tapi menurut Jonan, kandungan mineral di tambang ini masih bisa terus ada hingga 100 tahun lagi.
"Setelah 20 tahun (2041) tambangnya masih ada isinya? Kalau dilakukan dengan kapasitas sama 3 juta ton per tahun, itu sampai 2041 masih bisa tambah sekitar 15 tahun. Tapi kalau kita eksplorasi lagi, 100 tahun mungkin masih ada. Ini yang mudah-mudahan bisa dikelola dengan baik," papar Jonan.
Sempat tersiar bahwa cadangan terbukti Freeport kini 1,8 miliar ton. Jika diproduksi 150 ribu ton sehari, maka cadangan ini akan bertahan selama 32 tahun mendatang. Tapi, cadangan masih bertambah jika terus dilakukan eksplorasi. Sebab dari sisi sumber daya diperkirakan masih terdapat cadangan yang bisa dioptimalkan hingga 2071.
Lalu, bukan tidak kemungkinan di tengah eksplorasi tambang bawah tanah terdapat juga temuan cadangan besar lain. Seperti yang ada di tambang kucing liar.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Jonan Tak Hadir Rapat Bahas Freeport, Komisi VII DPR Ngambek
Most Popular