Menperin: Ada Industri 4.0, Kesempatan Kerja RI Justru Naik

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
16 April 2019 12:06
Perubahan industri atau revolusi industri dinilai menakutkan karena digitalisasi dikhawatirkan akan merebut lapangan kerja yang ada saat ini.
Foto: Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Acara New Zealand Trade and Enterprise di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (4/10). (Ranny V Utami)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perubahan industri atau revolusi industri dinilai menakutkan karena digitalisasi dikhawatirkan akan merebut lapangan kerja yang ada saat ini.

Namun, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menyatakan revolusi industri 4.0 yang kini terjadi justru memberikan kesempatan baru bagi Indonesia.

Ia menyebut revolusi industri justru membuka sekitar 17,5 juta lapangan pekerjaan baru.

"Berdasarkan data MC Kinsey, kesempatan kerja di Indonesia naik US$150 miliar. Ada 17,5 juta lapangan kerja baru," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (16/4/2019).


Sebanyak 17,5 juta lapangan pekerjaan baru tersebut meliputi 4,5 juta untuk kemampuan yang baru dan 2,5 juta di sektor jasa. Sehingga menurutnya, tidak perlu khawatir jika pekerjaan akan hilang atau mengurangi kebutuhan manusia akibat kecanggihan teknologi.

"Revolusi 1,2,3 hingga 4 itu berjalan berbarengan, bukan saling meniadakan," ungkapnya.

Apalagi, dia mengklaim jika Indonesia sudah siap memasuki industri 4.0 ditandai dengan peluncuran Indikator penilaian yang digunakan yakni Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0). Ini merupakan Indeks Kesiapan bagi perusahaan dalam menghadapi Industri 4.0 yang sudah diluncurkan terlebih dahulu di Singapura.

Ada 326 perusahaan yang dianggap menjadi pemimpin pasar di lima sektor utama seperti otomotif, elektronik, tekstil, kimia hingga garmen. Perusahaan tersebut sudah melaksanakan penilaian kesiapan industri 4.0.

"Artinya Indonesia siap memasuki industri 4.0," katanya lagi.

Menperin: Ada Industri 4.0, Kesempatan Kerja RI Justru NaikFoto: CNBC Indonesia TV

Pemerintah juga mengaku sudah melakukan sejumlah persiapan dalam menghadapi perubahan ini, di antaranya dengan melakukan reformasi manajemen serta mengembangkan sejumlah teknologi, seperti Internet of Things (IoT), big data, Artificial Intelligence (AI), dan pengembangan software.

"Kita harus siap, pemerintah sudah mengadaptasi dan menyiapkan re-skilling dan pemerintah sudah menyiapkan kartu prakerja," pungkasnya.

Saksikan video pernyataan Airlangga mengenai industri RI berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Menperin Beberkan Hambatan Industri 4.0 di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular