Deindustrialisasi? Menperin: Industri RI Sama dengan Jerman

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
16 April 2019 11:50
Pemerintah menampik pernyataan jika denyut industri di Indonesia merosot atau yang lazim dikenal dengan istilah deindustrialisasi.
Foto: Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman Penumbuhan Wirausaha Baru Industri Kecil dan Industri Menengah bagi Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan dan Penerima Manfaat Bidang Kesejahteraan Sosial Lainnya yang sudah ditandatangani di Jakarta, 8 Maret 2019.
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menampik pernyataan jika denyut industri di Indonesia merosot atau yang lazim dikenal dengan istilah deindustrialisasi.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bahkan menyebut Indonesia merupakan negara anggota G20 yang sektor industrinya sudah setara dengan Jerman.


"Indonesia negara kelima di dunia sesudah China, Korea, Jepang, dan Jerman. Indonesia sama dengan Jerman. Siapa yang tidak menyebut Jerman negara industri?" katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (16/4/2019).

Menurutnya, Indonesia sempat mengalami masa-masa kelam di bidang industri akibat krisis yang menghantam Indonesia di masa lalu. Namun, kondisi itu telah berlalu.

"Kalau lihat per hari ini, sektor industri mendominasi investasi. Lapangan pekerjaan formal terbesar di sektor industri ada sekitar 17 juta plus servisnya," katanya lagi.

Bahkan dia menyindir jika perekonomian di Indonesia sempat berubah sebelum era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Itu terjadi sekitar tahun 2000 hingga 2014.

Deindustrialisasi? Menperin: Industri RI Sama dengan JermanFoto: Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman Penumbuhan Wirausaha Baru Industri Kecil dan Industri Menengah bagi Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan dan Penerima Manfaat Bidang Kesejahteraan Sosial Lainnya yang sudah ditandatangani di Jakarta, 8 Maret 2019.

"Sebelum Jokowi ekonomi berubah. Dengan Jokowi ini track-nya kembali benar," ungkapnya.

Dirinya menjabarkan, saat ini kapasitas industri otomotif roda empat Indonesia untuk pasar domestik mencapai 1,1 juta. Angka itu belum termasuk potensi ekspor yang angkanya mencapai 400 ribu unit. Untuk roda dua, pangsa pasarnya mencapai 6 juta.

Belum lagi industri di sektor lain yang juga menjadi andalan Indonesia. Industri makanan minuman, footwear, apparel, hingga elektronik yang menurutnya menjadi unggulan bagi Indonesia karena menjadi tulang punggung industry 4.0.


Ada 326 perusahaan yang dianggap menjadi pemimpin pasar di lima sektor utama seperti otomotif, elektronik, tekstil, kimia hingga garmen. Perusahaan tersebut sudah melaksanakan penilaian kesiapan industry 4.0.

"Artinya Indonesia siap memasuki industry 4.0," katanya lagi.

Saksikan pernyataan Airlangga mengenai industri Indonesia berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Airlangga : Indonesia Bisa Jadi Hub Otomotif Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular