Menperin: Kapasitas Terpasang Industri Kaca RI 1,34 Juta Ton

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
19 February 2019 12:33
Keberadaan pabrik itu menambah kapasitas terpasang industri kaca lembaran nasional.
Foto: konferensi pers Kebijakan pemerintah dalam rangka pengendalian Defisit Neraca Transaksi Berjalan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pabrik kaca lembaran terintegrasi PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) di Cikampek, Jawa Barat, Senin (18/2/2019). Keberadaan pabrik itu menambah kapasitas terpasang industri kaca lembaran nasional.

"Kapasitas produksi terpasang industri kaca lembaran nasional meningkat menjadi 1,34 juta ton per tahun dari sebelumnya sebesar 1,13 juta ton per tahun," kata Airlangga seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (19/2/2019).

PT Asahimas telah resmi menutup tungku F3 pabrik kaca lembaran miliknya yang berlokasi di Ancol, Jakarta Utara. Penutupan pabrik berkapasitas 120 ribu ton/tahun ini dilakukan karena sudah mencapai umur ekonomisnya, yang telah beroperasi sejak tahun 1973.

Relokasi sekaligus ekspansi pabrik baru ke Cikampek turut disertai penambahan investasi senilai Rp 5 triliun.

"Kita menyaksikan peresmian pabrik baru di Cikampek ini bukan hanya sekedar relokasi, tetapi perluasan dan peningkatan kapasitas pabrik kaca lembaran menjadi 420 ribu ton/tahun. Selain itu, pabrik ini juga menyerap tenaga kerja sebanyak 3.000 orang," kata Menperin.



Dia berharap, pembangunan pabrik terintegrasi ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan daya saing industri kaca lembaran nasional baik di pasar domestik maupun global, sehingga menjadi leading sector.

Total kapasitas produksi kaca lembaran yang dihasilkan AMFG saat ini menjadi 720 ribu ton/tahun, disumbang kapasitas pabrik di Sidoarjo sebesar 300 ribu ton/tahun.

Selain memproduksi kaca lembaran, pabrik AMFG di Cikampek juga memproduksi kaca cermin sebanyak 6,8 juta ton/tahun serta kaca pengaman dengan kapasitas hingga 5,8 juta ton/tahun. Pabrik baru ini berada lebih dekat dengan sentra produksi otomotif, yang menyumbang permintaan produk kaca cukup besar.

Menperin Klaim Kapasitas Terpasang Industri RI 1,34 Juta TonFoto: Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Acara New Zealand Trade and Enterprise di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (4/10). (Ranny V Utami)


Presiden Komisaris AMFG Mucki Tan menyampaikan, Asahimas merupakan produsen kaca pertama di Indonesia yang didirikan sejak tahun 1971 dan mulai berproduksi di 1973.

Seiring perkembangan ekonomi di Indonesia yang positif pada 1995 AMFG mulai merencanakan untuk merelokasi fasilitas produksi. Hal tersebut ditandai dengan membangun pabrik kaca otomotif yang selesai pada tahun 2003. Dengan penambahan fasilitas baru pada 2016, kapasitas produksi AMFG saat ini meningkat 55%.

"Dengan selesainya pembangunan fasilitas ini, pabrik kaca Asahimas menjadi terintegrasi. Kami pun sekarang sudah memanfaatkan teknologi semiotomatis, ditandai dengan penggunaan robot dan peralatan digital serta diperkenalkannya konsep smart factory. Ini artinya kami memulai pijakan menuju revolusi industri 4.0," jelasnya.

Simak video penjelasan Menperin soal DNI di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Airlangga : Indonesia Bisa Jadi Hub Otomotif Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular