
Kemenperin Targetkan Ekspor Tekstil 2019 Tumbuh 13%
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
13 February 2019 08:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan nilai ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) di tahun ini dapat tumbuh mencapai 13% hingga US$15 miliar.
Kemenperin memproyeksi sepanjang tahun lalu nilai ekspor TPT nasional mencapai US$13,28 miliar, tumbuh 5,6% secara tahunan (year-on-year/yoy). Industri tekstil sendiri tumbuh 8,73% di tahun lalu.
Untuk mendorong target tersebut, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sedang mengidentifikasi pelaku industri TPT yang hendak meningkatkan kapasitas produksi di tahun ini, baik untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
"Kami siap fasilitasi industri TPT yang berniat ekspansi di tahun ini, antara lain kemudahan untuk mendapatkan mesin dan barang modal yang lebih cepat, serta jaminan akses terhadap ketersediaan bahan baku," ujar Airlangga Hartarto di komplek PT. Sukorejo Indah Textile (Sukorintex), Batang, Jawa Tengah, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (12/2).
Hingga saat ini, industri TPT dalam negeri sebagai sektor padat karya telah menyerap tenaga kerja sebanyak 3,58 juta orang atau 21,2% dari total tenaga kerja industri manufaktur.
Dalam 3-5 tahun ke depan, Kemenperin fokus mendongkrak kemampuan di sektor industri hulu TPT untuk meningkatkan produksi serat sintetis. Upaya yang dilakukan, antara lain menjalin kerja sama atau menarik investasi perusahaan penghasil serat berkualitas untuk mengurangi impor.
Saksikan pernyataan Airlangga mengenai relaksasi DNI berikut ini.
(prm) Next Article Tekstil Megap-Megap, Kemenperin Salahkan Pengusaha
Kemenperin memproyeksi sepanjang tahun lalu nilai ekspor TPT nasional mencapai US$13,28 miliar, tumbuh 5,6% secara tahunan (year-on-year/yoy). Industri tekstil sendiri tumbuh 8,73% di tahun lalu.
Untuk mendorong target tersebut, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sedang mengidentifikasi pelaku industri TPT yang hendak meningkatkan kapasitas produksi di tahun ini, baik untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
Hingga saat ini, industri TPT dalam negeri sebagai sektor padat karya telah menyerap tenaga kerja sebanyak 3,58 juta orang atau 21,2% dari total tenaga kerja industri manufaktur.
Dalam 3-5 tahun ke depan, Kemenperin fokus mendongkrak kemampuan di sektor industri hulu TPT untuk meningkatkan produksi serat sintetis. Upaya yang dilakukan, antara lain menjalin kerja sama atau menarik investasi perusahaan penghasil serat berkualitas untuk mengurangi impor.
Saksikan pernyataan Airlangga mengenai relaksasi DNI berikut ini.
(prm) Next Article Tekstil Megap-Megap, Kemenperin Salahkan Pengusaha
Tags
Related Articles
Recommendation


Bocah SMP di Kediri Tiba-Tiba Temukan Emas Senilai Rp2,3 Miliar

Siap-Siap, Besok Deadline Gencatan Senjata Perang Dagang Trump-China

Petaka Besar Buat Driver Online, Dampaknya Meluas

Tangan Kanan Presiden AS Marah dan Kesal Dikerjain Presiden RI

Potret Gempa Dahsyat M 6,1 Goyang Turki, Warga Panik-Korban Berjatuhan

Pecahan Rupiah Ini Sudah Tidak Berlaku, Tukarkan Sebelum Terlambat!

Sosok Pengemis Terkaya Punya Harta Rp 14 M & Apartemen Mewah

Israel Perintahkan Evakuasi Darurat di Gaza, Serangan Besar Menanti
Most Popular