Elektronik Anjlok Parah, Pengusaha Minta Toko Buka 100%

Jakarta, CNBC Indonesia - Jualan produk elektronik anjlok selama masa PPKM Darurat Level 4. Makanya pengusaha meminta adanya pelonggaran untuk produk yang berorientasi ekspor ini.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik, Oki Wijaya mengatakan selama masa PPKM Darurat diberlakukan khususnya pada kuartal II, penjualan elektronik turun mencapai 50%-60%.
"Penjualan domestik turun 50%-60%, di kuartal II, ini karena ada PPKM toko elektronik tidak boleh buka, juga adanya kelangkaan komponen," katanya, kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (27/7).
Penjualan online juga masih belum bisa menolong pengusaha elektronik. Karena porsi penjualannya masih kecil ketimbang offline shop.
Namun bagi produsen elektronik yang berorientasi ekspor masih ada harapan, dari pundi-pundi penjualan luar negeri. Oki berharap untuk industri yang berorientasi ekspor masih bisa beroperasi 100%.
"Kami mohon industri yang berorientasi ekspor bisa buka 100%, pabrikan 100%, sementara bagian administrasi tetap 25%," jelasnya.
Begitu juga pada bagian sub sektor penunjang industri ekspor seperti sparepart juga 100%. Kalau tidak dipastikan ada permasalahan pada supply chain dalam produksi elektronik, karena terhambat di pemasok suku cadang.
"Kita berharap yang tidak esensial juga seperti industri komponen diberikan pelanggaran, supaya jaringan distribusi dan supply chain terjaga. Kalo ekspor kita stop kita tidak akan dipercaya lagi sama customer ekspor. Kita akan lakukan pembicaraan detail kepada Kemenperin," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Gabel: Selama PPKM, Penjualan Elektronik Anjlok 50%
(dru)