JK Kritik Bandara Kertajati nan Sepi & Opsi 'Penyelamatannya'

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
13 April 2019 10:57
JK Kritik Bandara Kertajati nan Sepi & Opsi 'Penyelamatannya'
Foto: Bandara Internasional Kertajati (dok BKIP Kemenhub)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati menjadi sorotan setelah kritik yang dilontarkan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla. Menurutnya Bandara Kertajati masih sepi lantaran adanya kekeliruan dari sisi perencanaan.

Saat ini tingkat keterisian penumpang masih sangat rendah, bahkan pada musim padat terbang. Infrastruktur pendukung dari bandara ini pun dinilai masih belum siap, dan terlalu jauh untuk diakses sehingga tidak efisien. Jarak dari Bandung ke Kertajati mencapai 100 kilometer. Apalagi untuk menuju Kertajati belum tersambung dengan tol Cisumdawi (Cileunyi-Sumedang-Dawuan).


"Mungkin kurang penelitian sehingga lokasinya tidak pas untuk Bandung atau Jakarta, tanggung," kata Kalla belum lama ini.

Meski demikian, Kementerian Perhubungan optimistis dalam lima tahun mendatang bandara ini akan menguntungkan. Akses menuju Bandara Kertajati nantinya tidak hanya melalui tol Cisumdawi, melainkan juga kereta api.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tengah mengupayakan untuk meramaikan bandara Kertajati dengan memusatkan pemberangkatan umrah dan haji dari Jawa Barat.Selain itu, Kertajati diyakini juga akan menjadi pusat logistik dalam lima tahun ke depan.

"Kami sedang ingin mendaftar semua itu, semua orang-orang yang sekarang umrah mau kami pindahkan ke sana semua, termasuk secara khusus Garuda dan Lion, dari sana semua berangkatnya," jelas Budi.

Dia juga menegaskan, Bandara Kertajati merupakan ide dari pemerintah daerah yang ingin menyatukan Bandung dan Kertajati. Dengan begitu angkutan-angkutan luar negeri bisa pindah ke bandara ini, tidak hanya terpusat di Jakarta.

Simak video JK kritik Bandara Kertajati di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]

Senada dengan Budi Karya, Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengatakan wajar jika bandara ini masih sepi, karena masih terbilang baru. Untuk itu dibutuhkan waktu untuk membuat bandara ini menjadi arus lintas yang ramai.

Selain itu, Kertajati juga tidak boleh terpaku hanya pada penumpang dari Bandung, melainkan Jawa Barat secara luas. Arief mengatakan wilayah Majalengka, Kuningan, Cirebon juga harus didorong untuk meramaikan bandara ini.


Apalagi infrastruktur tidak bisa dilihat sebagai investasi yang bisa langsung dinikmati hasilnya, melainkan untuk jangka panjang. Bahkan hingga 10 hingga 50 tahun mendatang.

"Dengan adanya komitmen membangun desa dan memperbaiki asymetric development, mungkin dalam jangka menengah panjang bandara ini akan ramai," tegas Arief.

Direktur Keuangan dan Umum PT BIJB Muhammad Singgih mengatakan akan mendorong pemberangkatan umrah dan haji dari sini. Saat ini pihaknya tengah memperpanjang landas pacu (runaway) dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter, supaya bisa memfasilitasi penerbangan langsung.

Saat ini, karena runway masih 2.500 meter sehingga pemberangkatan umrah dari Kertajati ke Madinah atau ke Jeddah masih harus transit di India untuk pengisian bahan bakar.

Akibatnya pemberangkatan umrah pun masih belum maksimal. Dia menargetkan perpanjangan runway ini bisa selesai Mei, dan segera disertifikasi untuk melayani penerbangan langsung.

Tidak hanya itu Maskapai Garuda pun juga berencana membuka rute ke Arab secara langsung pada Mei, begitu perpanjangan selesai. Dari malaysia juga mengajukan rute ke Kertajati, meski sifatnya feeder dari Kertajati ke Kuala Lumpur, baru terbang.

"Kita sih asal Jabar saja, kurang lebih 250.000. Data terakhir 2018 sebanyak 187.000 atau berapa. Tapi kalau potensi sekitar 300.000," tutur Singgih.


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular