
'Pledoi' Kemenhub Soal Bandara Kertajati yang Dikritik JK
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
11 April 2019 13:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) punya 'pledoi' usai Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik Bandara Kertajati atau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Pembelaan itu disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Logisitik, Multimoda, dan Keselamatan, Cris Kuntadi.
"Jadi kalau di awal, ini kan kondisi seperti itu adalah sesuatu yang umum. Bahwa kalau bandara baru itu membutuhkan effort yang lebih dibandingkan bandara-bandara pengganti," ungkapnya ketika dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (10/4/2019).
Dia tidak menampik bahwa saat ini BIJB masih membutuhkan infrastuktur pendukung. Dikatakan, akses dari daerah sekitar menuju Kertajati saat ini masih dalam proses pembangunan.
"Jalan provinsi itu juga sedang perbaikan semuanya. Jadi kita sih yakin Kertajati akan jadi alternatif untuk pemindahan orang dari satu tepat ke tepat lain di Jawa Barat sana," paparnya.
Keberadaan Kertajati sejauh ini, menurut Cris, memiliki dua kepentingan, yakni sebagai bandara pengganti dan bandara tambahan. Dua konsep tersebut menjadi pertimbangan dalam pengelolaan BIJB ke depan.
"Bandara pengganti artinya nanti bandara yang Husein Sastranegara Bandung akan ditutup, jadi akan dipindah semuanya ke Kertajati, itu alternatif pertama," urainya.
Adapun alternatif kedua adalah untuk menambah kapasitas. Dalam hal ini, Kertajati berperan sebagai bandara penunjang bandara lain di sekitarnya.
"Jadi kalau di Husein nanti full misalnya maka bisa dialihkan ke Kertajati, atau bahkan yang orang selama ini masuknya ke Soetta Cengkareng, atau ke Halim, maka orang-orang yang ada di wilayah lebih ke timur Jakarta maka dia bisa mendapatkan alternatif untuk lebih ke Kertajati," tandasnya.
Simak video terkait Bandara Kertajati di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Jokowi Hidupkan Rel KA 'Mati', Selamatkan Bandara Kertajati?
"Jadi kalau di awal, ini kan kondisi seperti itu adalah sesuatu yang umum. Bahwa kalau bandara baru itu membutuhkan effort yang lebih dibandingkan bandara-bandara pengganti," ungkapnya ketika dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (10/4/2019).
Dia tidak menampik bahwa saat ini BIJB masih membutuhkan infrastuktur pendukung. Dikatakan, akses dari daerah sekitar menuju Kertajati saat ini masih dalam proses pembangunan.
Keberadaan Kertajati sejauh ini, menurut Cris, memiliki dua kepentingan, yakni sebagai bandara pengganti dan bandara tambahan. Dua konsep tersebut menjadi pertimbangan dalam pengelolaan BIJB ke depan.
"Bandara pengganti artinya nanti bandara yang Husein Sastranegara Bandung akan ditutup, jadi akan dipindah semuanya ke Kertajati, itu alternatif pertama," urainya.
Adapun alternatif kedua adalah untuk menambah kapasitas. Dalam hal ini, Kertajati berperan sebagai bandara penunjang bandara lain di sekitarnya.
"Jadi kalau di Husein nanti full misalnya maka bisa dialihkan ke Kertajati, atau bahkan yang orang selama ini masuknya ke Soetta Cengkareng, atau ke Halim, maka orang-orang yang ada di wilayah lebih ke timur Jakarta maka dia bisa mendapatkan alternatif untuk lebih ke Kertajati," tandasnya.
Simak video terkait Bandara Kertajati di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Jokowi Hidupkan Rel KA 'Mati', Selamatkan Bandara Kertajati?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular