Internasional
Menkeu AS Bawa Kabar Baik Soal Nego Dagang dengan China
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
11 April 2019 12:29
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin mengatakan AS dan China telah membuat kemajuan penting dalam proses negosiasi dagang mereka.
"Kami sudah cukup sepakat tentang mekanisme penegakan pelaksanaan perjanjian," kata Mnuchin kepada Sara Eisen di CNBC's Exchange, Rabu (10/4/2019).
"Kami sepakat bahwa kedua belah pihak akan membuat kantor penegakan hukum yang akan menangani masalah yang sedang berlangsung. Ini adalah sesuatu yang dilakukan kedua belah pihak dengan sangat serius."
"Kami benar-benar fokus pada pelaksanaan dokumen perjanjian ini," ujarnya, dilansir dari CNBC International.
Masalah bagaimana memastikan China melaksanakan janjinya serta upaya penegakan hukum menjadi salah satu pembahasan alot dalam proses negosiasi dagang dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu.
Mnuchin menolak mengomentari apakah AS akan menggunakan bea impor sebagai alat penegakan hukum.
Presiden Donald Trump sebelumnya mengatakan bea impor yang dijatuhkan pemerintahannya terhadap berbagai produk China senilai US$ 250 miliar (Rp 3.541 triliun) dapat tetap berlaku, bahkan setelah kedua negara mencapai kesepakatan.
China telah meminta penghapusan bea masuk sebagai bagian dari kesepakatan dagang.
Mnuchin mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada Selasa lalu adalah pertemuan yang "produktif."
"Kami bertemu hingga larut malam, dan kami memiliki pertemuan lain yang dijadwalkan besok paginya, kami masih memiliki beberapa masalah penting untuk dibahas, tetapi kedua belah pihak bekerja sangat keras demi mewujudkan perjanjian ini," kata Mnuchin.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Mnuchin sedang bernegosiasi dengan perwakilan China untuk membuat kesepakatan perdagangan jangka panjang dengan Negeri Tirai Bambu.
Dua ekonomi terbesar di dunia ini telah mengenakan tarif ratusan miliar dolar terhadap barang-barang mereka. Trump pekan lalu mengatakan kesepakatan perdagangan dapat dicapai dalam empat minggu, tetapi Munchin mengatakan belum ada batas waktu tertentu.
"Kami berharap dapat melakukan ini dengan cepat, tetapi kami tidak akan menetapkan tenggat waktu yang semaunya," kata Mnuchin.
"Jika kami dapat menyelesaikan perjanjian ini, ini akan menjadi perubahan paling signifikan terhadap hubungan ekonomi antara AS dan China dalam 40 tahun terakhir. Pembukaan ekonomi China akan menjadi peluang luar biasa dengan perubahan struktural yang akan menguntungkan pekerja AS dan perusahaan AS."
(prm) Next Article Trump Ogah Cabut Bea Impor China, Damai Dagang Bagaimana?
"Kami sudah cukup sepakat tentang mekanisme penegakan pelaksanaan perjanjian," kata Mnuchin kepada Sara Eisen di CNBC's Exchange, Rabu (10/4/2019).
"Kami sepakat bahwa kedua belah pihak akan membuat kantor penegakan hukum yang akan menangani masalah yang sedang berlangsung. Ini adalah sesuatu yang dilakukan kedua belah pihak dengan sangat serius."
Masalah bagaimana memastikan China melaksanakan janjinya serta upaya penegakan hukum menjadi salah satu pembahasan alot dalam proses negosiasi dagang dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu.
Mnuchin menolak mengomentari apakah AS akan menggunakan bea impor sebagai alat penegakan hukum.
Presiden Donald Trump sebelumnya mengatakan bea impor yang dijatuhkan pemerintahannya terhadap berbagai produk China senilai US$ 250 miliar (Rp 3.541 triliun) dapat tetap berlaku, bahkan setelah kedua negara mencapai kesepakatan.
China telah meminta penghapusan bea masuk sebagai bagian dari kesepakatan dagang.
Mnuchin mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada Selasa lalu adalah pertemuan yang "produktif."
"Kami bertemu hingga larut malam, dan kami memiliki pertemuan lain yang dijadwalkan besok paginya, kami masih memiliki beberapa masalah penting untuk dibahas, tetapi kedua belah pihak bekerja sangat keras demi mewujudkan perjanjian ini," kata Mnuchin.
 Foto: Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Menteri Perdagangan Wilbur Ross, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow dan penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro berpose untuk foto dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, wakil menteri China dan pejabat senior sebelum dimulainya Pembicaraan perdagangan AS-Cina di Gedung Putih di Washington, AS, 21 Februari 2019. (REUTERS / Joshua Roberts) |
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Mnuchin sedang bernegosiasi dengan perwakilan China untuk membuat kesepakatan perdagangan jangka panjang dengan Negeri Tirai Bambu.
Dua ekonomi terbesar di dunia ini telah mengenakan tarif ratusan miliar dolar terhadap barang-barang mereka. Trump pekan lalu mengatakan kesepakatan perdagangan dapat dicapai dalam empat minggu, tetapi Munchin mengatakan belum ada batas waktu tertentu.
"Kami berharap dapat melakukan ini dengan cepat, tetapi kami tidak akan menetapkan tenggat waktu yang semaunya," kata Mnuchin.
"Jika kami dapat menyelesaikan perjanjian ini, ini akan menjadi perubahan paling signifikan terhadap hubungan ekonomi antara AS dan China dalam 40 tahun terakhir. Pembukaan ekonomi China akan menjadi peluang luar biasa dengan perubahan struktural yang akan menguntungkan pekerja AS dan perusahaan AS."
(prm) Next Article Trump Ogah Cabut Bea Impor China, Damai Dagang Bagaimana?
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular