Internasional
Bahas Damai Dagang, Pejabat AS Kunjungi China Akhir Maret
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
21 March 2019 18:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) akan mengunjungi Beijing, China, dan melangsungkan putaran terbaru perundingan dagang mereka pada 28-29 Maret.
Setelahnya, pejabat China akan mengunjungi Washington pada April, kata kementerian perdagangan China, Kamis (21/3/2019).
Perjalanan itu terjadi ketika Washington dan Beijing berjuang mewujudkan perjanjian perdagangan yang di dalamnya para pejabat Amerika menuntut perubahan besar dalam kebijakan industri China.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan kembali ke ibu kota China pekan depan, kata juru bicara kementerian perdagangan Gao Feng pada briefing mingguannya, dilansir dari AFP.
Setelah kunjungan mereka, Wakil Perdana Menteri China Liu He akan menuju ke Amerika Serikat pada April untuk melanjutkan negosiasi, kata Gao.
Presiden Donald Trump memperingatkan bahwa bea impor AS untuk produk-produk China dapat tetap berlaku untuk "periode yang cukup lama". Pernyataan itu meredupkan harapan bahwa perjanjian dagang antara kedua negara akan menghapus bea impor yang berlaku saat ini.
Selama delapan bulan terakhir, AS dan China telah mengenakan tarif terhadap berbagai produk senilai lebih dari US$ 360 miliar yang membebani sektor manufaktur di kedua negara.
(prm) Next Article Perjanjian Dagang AS-China Rampung Akhir April?
Setelahnya, pejabat China akan mengunjungi Washington pada April, kata kementerian perdagangan China, Kamis (21/3/2019).
Perjalanan itu terjadi ketika Washington dan Beijing berjuang mewujudkan perjanjian perdagangan yang di dalamnya para pejabat Amerika menuntut perubahan besar dalam kebijakan industri China.
Setelah kunjungan mereka, Wakil Perdana Menteri China Liu He akan menuju ke Amerika Serikat pada April untuk melanjutkan negosiasi, kata Gao.
Presiden Donald Trump memperingatkan bahwa bea impor AS untuk produk-produk China dapat tetap berlaku untuk "periode yang cukup lama". Pernyataan itu meredupkan harapan bahwa perjanjian dagang antara kedua negara akan menghapus bea impor yang berlaku saat ini.
Selama delapan bulan terakhir, AS dan China telah mengenakan tarif terhadap berbagai produk senilai lebih dari US$ 360 miliar yang membebani sektor manufaktur di kedua negara.
(prm) Next Article Perjanjian Dagang AS-China Rampung Akhir April?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular