
Belum Puas, Grab Incar Akuisisi 6 Perusahaan Lagi Tahun Ini
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
09 April 2019 12:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab, startup decacorn pertama di Indonesia, berencana melakukan investasi dan akuisisi setidaknya enam perusahaan tahun ini. Rencana lainnya, Grab akan menambah setidaknya seribu orang staf di bidang teknologi.
CEO Grab, Anthony Tan mengatakan, Grab juga akan menambah jumlah karyawan di Singapura menjadi 3 ribu orang. "Ini akan dilakukan saat kantor pusat di Singapura yang bernilai US$ 134 juta selesai dibangun pada akhir 2020," katanya seperti dikutip Reuters, Selasa (9/4/2019).
Baru-baru ini, Grab mengumumkan sedang mencari peluang pendanaan baru sekitar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun tahun ini. Dana segar ini akan digunakan untuk sejumlah ekspansi yang akan dilakukan oleh perusahaan.
Hingga saat ini, Grab diprediksi telah mengumpulkan sekitar US$ 8 miliar atau sekitar Rp 113 triliun sejak pertama kali diluncurkan tahun lalu. Pendanaan itu digunakan untuk mewujudkan target Grab yaitu bisa melayani kebutuhan masyarakat.
Di antaranya adalah layanan pesan antar makanan, transportasi, e-commerce, bahkan bisa menjangkau masyarakat yang tidak tersentuh oleh perbankan. Hal ini seiring banyaknya masyarakat yang mengandalkan ponsel untuk bepergian, belanja dan melakukan transaksi pembayaran.
Putaran pendanaan Grab dimulai setelah akuisisi yang dilakukan dengan Uber, pada Maret tahun lalu. Setelah aksi korporasi itu, Grab terus membuat berbagai rencana besar. Sederet akuisisi dilakukan guna mewujudkan rencana untuk menjadi super app di Asia Tenggara.
Bahkan, meski sudah menyabet gelar decacorn, tak lantas membuat Grab berhenti puas. Beberapa perusahaan skala besar dipastikan menjadi bagian dari Grab.
Di antaranya adalah akuisisi Grab Holding Inc dengan Hyundai Motor Group untuk proyek kendaraan listrik di Asia Tenggara. Selanjutnya kerjasama dengan Booking Holdings, dengan investasi senilai US$ 200 juta.
Grab juga menggandeng Microsoft Corp, ZhongAn Technologies International Group Limited, Yamaha Motor Co., HOOQ, Happy Fresh, dan juga Samsung. Untuk akuisisi yang dilakukan dengan Uber, Grab mengambil alih operasional dan aset-aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Sederet perusahaan yang berhasil digandeng membuat Grab akan terus fokus pada pertumbuhan dan tujuan yang ambisius. Hasil akhirnya jelas, menjadi "everyday super apps". Perusahaan melakukan diversifikasi ke berbagai bidang seperti toko bahan makanan online, layanan pesan antar makanan dan financial technology.
Saksikan video Grab Incar Pendanaan US$ 2 Miliar
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article Jadi Mitra Grab, Pendapatan Guru SLB Ini Naik 10 Kali Lipat
CEO Grab, Anthony Tan mengatakan, Grab juga akan menambah jumlah karyawan di Singapura menjadi 3 ribu orang. "Ini akan dilakukan saat kantor pusat di Singapura yang bernilai US$ 134 juta selesai dibangun pada akhir 2020," katanya seperti dikutip Reuters, Selasa (9/4/2019).
Di antaranya adalah layanan pesan antar makanan, transportasi, e-commerce, bahkan bisa menjangkau masyarakat yang tidak tersentuh oleh perbankan. Hal ini seiring banyaknya masyarakat yang mengandalkan ponsel untuk bepergian, belanja dan melakukan transaksi pembayaran.
Putaran pendanaan Grab dimulai setelah akuisisi yang dilakukan dengan Uber, pada Maret tahun lalu. Setelah aksi korporasi itu, Grab terus membuat berbagai rencana besar. Sederet akuisisi dilakukan guna mewujudkan rencana untuk menjadi super app di Asia Tenggara.
Bahkan, meski sudah menyabet gelar decacorn, tak lantas membuat Grab berhenti puas. Beberapa perusahaan skala besar dipastikan menjadi bagian dari Grab.
Di antaranya adalah akuisisi Grab Holding Inc dengan Hyundai Motor Group untuk proyek kendaraan listrik di Asia Tenggara. Selanjutnya kerjasama dengan Booking Holdings, dengan investasi senilai US$ 200 juta.
Grab juga menggandeng Microsoft Corp, ZhongAn Technologies International Group Limited, Yamaha Motor Co., HOOQ, Happy Fresh, dan juga Samsung. Untuk akuisisi yang dilakukan dengan Uber, Grab mengambil alih operasional dan aset-aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Sederet perusahaan yang berhasil digandeng membuat Grab akan terus fokus pada pertumbuhan dan tujuan yang ambisius. Hasil akhirnya jelas, menjadi "everyday super apps". Perusahaan melakukan diversifikasi ke berbagai bidang seperti toko bahan makanan online, layanan pesan antar makanan dan financial technology.
Saksikan video Grab Incar Pendanaan US$ 2 Miliar
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article Jadi Mitra Grab, Pendapatan Guru SLB Ini Naik 10 Kali Lipat
Most Popular