
Ekspor Alas Kaki RI 2018 Capai Rp 71,54 T, Cuma Tumbuh 4,13%
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
04 April 2019 17:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor industri alas kaki Indonesia untuk pertama kali menembus angka US$ 5 miliar atau setara dengan Rp 70 triliun (kurs Rp 14.000/US$). Demikian laporan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) yang disampaikan dalam keterangan pers di sela Indo Leather & Footwear 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Aprisindo mencatat ekspor alas kaki sepanjang tahun lalu mencapai US$ 5,11 miliar (Rp 71,54 triliun) atau tumbuh 4,13%.
"Tahun lalu kita hanya tumbuh 4%, jauh di bawah target yang kita patok 10%," ujar Ketua Pengembangan Sport Shoes dan Hubungan Luar Negeri Aprisindo Budiarto Tjandra kepada wartawan.

Dari nilai ekspor itu, negara-negara Uni Eropa berkontribusi sebesar 33,07%. Diikuti trio negara NAFTA/USMCA, yakni Amerika Serikat (AS), Meksiko, dan Kanada yang menyumbang 31,32%.
Jika ditilik per negara tujuan, AS menjadi pasar utama produk alas kaki Tanah Air di tahun lalu dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,4 miliar. Diikuti China dengan nilai lebih dari US$ 500 juta, Belgia senilai US$ 400 juta, Jerman sekitar US$ 350 juta dan Jepang menempati posisi kelima dengan nilai ekspor lebih dari US$ 300 juta.
Aprisindo menargetkan ekspor pada tahun ini dapat tumbuh 10%. Sedangkan target jangka panjang dapat tumbuh dua kali lipat menjadi US$ 10 miliar dalam waktu lima tahun ke depan.
"Industri ini berkembang terus seiring tumbuhnya populasi. Ibaratnya setiap bayi yang baru lahir butuh sepatu. Tahun ini kita targetkan tumbuh 10% agar bisa catch up dengan Vietnam. Tapi di tahun kedua dan seterusnya kita harap bisa tumbuh lebih dari itu supaya mencapai target double export dalam lima tahun," ujar Budiarto.
Simak video terkait ekspor nonmigas di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article 2018, Ekspor Alas Kaki RI Rp 71,54 T, Vietnam Rp 230 T
Aprisindo mencatat ekspor alas kaki sepanjang tahun lalu mencapai US$ 5,11 miliar (Rp 71,54 triliun) atau tumbuh 4,13%.
"Tahun lalu kita hanya tumbuh 4%, jauh di bawah target yang kita patok 10%," ujar Ketua Pengembangan Sport Shoes dan Hubungan Luar Negeri Aprisindo Budiarto Tjandra kepada wartawan.

Dari nilai ekspor itu, negara-negara Uni Eropa berkontribusi sebesar 33,07%. Diikuti trio negara NAFTA/USMCA, yakni Amerika Serikat (AS), Meksiko, dan Kanada yang menyumbang 31,32%.
Jika ditilik per negara tujuan, AS menjadi pasar utama produk alas kaki Tanah Air di tahun lalu dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,4 miliar. Diikuti China dengan nilai lebih dari US$ 500 juta, Belgia senilai US$ 400 juta, Jerman sekitar US$ 350 juta dan Jepang menempati posisi kelima dengan nilai ekspor lebih dari US$ 300 juta.
![]() |
Aprisindo menargetkan ekspor pada tahun ini dapat tumbuh 10%. Sedangkan target jangka panjang dapat tumbuh dua kali lipat menjadi US$ 10 miliar dalam waktu lima tahun ke depan.
"Industri ini berkembang terus seiring tumbuhnya populasi. Ibaratnya setiap bayi yang baru lahir butuh sepatu. Tahun ini kita targetkan tumbuh 10% agar bisa catch up dengan Vietnam. Tapi di tahun kedua dan seterusnya kita harap bisa tumbuh lebih dari itu supaya mencapai target double export dalam lima tahun," ujar Budiarto.
Simak video terkait ekspor nonmigas di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article 2018, Ekspor Alas Kaki RI Rp 71,54 T, Vietnam Rp 230 T
Most Popular