
China Dominasi Pasar Alas Kaki Nigeria, RI Mau Salip!

Jakarta, CNBC Indonesia - China selama ini sudah menguasai banyak pasar komoditas di berbagai belahan dunia, termasuk pasar alas kaki Nigeria. Negeri Tirai Bambu itu menguasai 75% pasar impor produk alas kaki Nigeria. Secara total, nilai impor Nigeria pada 2020 sebesar US$ 9 juta.
"Kondisi seperti ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik agar eksportir alas kaki Indonesia dapat merebut pangsa pasar alas kaki Nigeria," kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos, Nigeria, Hendro Jonathan.
Nigeria merupakan pasar yang menjanjikan bagi Indonesia dengan jumlah penduduk saat ini mencapai lebih dari 200 juta jiwa dengan distribusi usia terbanyak yaitu 0─29 tahun. Angka ini merupakan jumlah pasar yang sangat besar di Benua Afrika.
Demi memanfaatkan peluang, maka diadakan kegiatan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) pada pekan ini. Sejumlah UKM eksportir alas kaki Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut di antaranya CV BDC Bandung (sandal pria), PT Salvare (sepatu pantofel pria), UD Sumber Jaya Abadi (sepatu sekolah), serta CV Kotama (sepatu kasual).
Dalam acara tersebut, ITPC Lagos memberikan informasi penting mengenai pasar alas kaki di Nigeria.
"Sejumlah informasi yang disampaikan kepada para pelaku UKM yaitu mengenai model, warna, bahan, dan kisaran harga produk alas kaki yang diminati di Nigeria. Kami juga memberikan informasi seputar jalur logistik dan spesifikasi produk sepatu formal, kasual, sandal, dan sepatu sekolah yang ada di Nigeria," ungkap Hendro.
Sebagai tindak lanjut business matching ini, ITPC Lagos akan menghubungkan para peserta eksportir Indonesia dengan importir alas kaki Nigeria sesuai dengan jenis alas kaki yang diminati oleh importir.
"Kami berharap kegiatan kali ini dapat dijadikan awal komunikasi antara pelaku UKM alas kaki Indonesia untuk membuka lebih besar akses pasar. Ke depan, kami akan terus mempertemukan buyers Nigeria dengan para eksportir dan memfasilitasi komunikasi dalam proses negosiasi," pungkas Hendro.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesanan Anjlok, Pabrik Sepatu Mulai PHK Karyawan?