
PHK Massal Pabrik Sepatu 'Menular' Kini Menghantam Nike
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
26 May 2020 11:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kembali menimpa industri sepatu, setelah PT Shyang Yao Fung di Kota Tangerang yang memproduksi sepatu kenamaan dunia, Adidas melakukan PHK sekitar 2500 karyawannya karena relokasi pabrik ke Jateng. Kini, PT Victory Chingluh di Pasar Kemis Kabupaten Tangerang melakukan PHK massal dalam jumlah besar.
Produsen sepatu dengan buyer merek terkenal Nike ini sempat dikabarkan melakukan PHK massal akibat kondisi pandemi Covid-19. Namun, hal ini diklarifikasi oleh Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), bahwa anggota melakukan kebijakan itu karena melakukan relokasi pabrik seperti yang dilakukan oleh PT Shyang Yao Fung.
"Iya akan pindah juga, akan pindah. Tapi tentu perencanaan jangka panjang. Prinsipnya mereka akan pindah juga," sebut Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko kepada CNBC Indonesia, Selasa (26/5).
Eddy bilang kebijakan tersebut diambil melalui pertimbangan yang matang, yakni memperhitungkan pola distribusi, ongkos kirim hingga biaya pegawai. Seperti diketahui, pabrik sepatu dikenal sebagai perusahaan dengan sistem padat karya. Artinya sebagian besar cost perusahaan digunakan untuk membayar gaji pegawai.
Mengenai waktu pindah, Eddy menjelaskan saat ini perusahaan dari anggotanya masih mengukur waktu yang tepat. Namun bayangan waktu dan lokasi yang akan ditempati sudah ada. "Tahun depan mungkin," katanya.
Perusahaan tidak bisa terburu-buru untuk pindah karena disebutnya sedang memperhitungkan pengeluaran yang ada. Pasalnya, ada slot anggaran dalam memenuhi kewajiban untuk membayar pesangon pegawai yang sudah di-PHK. Jumlahnya tidak sedikit, yakni hampir 5.000 orang.
"PHK mereka sebetulnya kecil sekali, nggak sampai 10% dari jumlah yang ada dari total grup dia. Nggak sampe 10%. Pengertian di bisnis biasa terjadi kalau ga bisa dipertahankan. kita juga kan jaga cost perusahaan, jadi mereka PHK kan nanti ada kebutuhan mereka akan direkrut lagi," katanya.
Berdasarkan laman resminya, PT Victory Chingluh Indonesia merupakan perusahaan sepatu global yang berasal dari Taiwan dengan buyer-buyer dari merek ternama seperti Nike, Adidas, Mizuno. Mereka memiliki 7 pabrik di China, 3 pabrik di Vietnam termasuk 2 pabrik memproduksi sepatu Nike dan 1 memproduksi Mizuno. Selebihnya 2 pabrik di Indonesia memproduksi sepatu Nike sejak 2010 dan Adidas sejak 2008.
PT Victory Chingluh Indonesia tercatat melakukan PHK terhadap 4.985 karyawannya, berdasarkan laporan mereka ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang.
"Iya betul ada (PHK), pihak perusahaan sudah menyampaikan ke kami datanya. PT Victory Chingluh Indonesia, 4.985 (karyawan) PHK dampak COVID-19," kata Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang Hendra Sabtu (23/5/2020) dikutip dari detikcom.
(hoi/hoi) Next Article Pabrik Sepatu Nike & Adidas PHK Massal Hampir 5.000 Orang
Produsen sepatu dengan buyer merek terkenal Nike ini sempat dikabarkan melakukan PHK massal akibat kondisi pandemi Covid-19. Namun, hal ini diklarifikasi oleh Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), bahwa anggota melakukan kebijakan itu karena melakukan relokasi pabrik seperti yang dilakukan oleh PT Shyang Yao Fung.
"Iya akan pindah juga, akan pindah. Tapi tentu perencanaan jangka panjang. Prinsipnya mereka akan pindah juga," sebut Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko kepada CNBC Indonesia, Selasa (26/5).
Eddy bilang kebijakan tersebut diambil melalui pertimbangan yang matang, yakni memperhitungkan pola distribusi, ongkos kirim hingga biaya pegawai. Seperti diketahui, pabrik sepatu dikenal sebagai perusahaan dengan sistem padat karya. Artinya sebagian besar cost perusahaan digunakan untuk membayar gaji pegawai.
Mengenai waktu pindah, Eddy menjelaskan saat ini perusahaan dari anggotanya masih mengukur waktu yang tepat. Namun bayangan waktu dan lokasi yang akan ditempati sudah ada. "Tahun depan mungkin," katanya.
Perusahaan tidak bisa terburu-buru untuk pindah karena disebutnya sedang memperhitungkan pengeluaran yang ada. Pasalnya, ada slot anggaran dalam memenuhi kewajiban untuk membayar pesangon pegawai yang sudah di-PHK. Jumlahnya tidak sedikit, yakni hampir 5.000 orang.
"PHK mereka sebetulnya kecil sekali, nggak sampai 10% dari jumlah yang ada dari total grup dia. Nggak sampe 10%. Pengertian di bisnis biasa terjadi kalau ga bisa dipertahankan. kita juga kan jaga cost perusahaan, jadi mereka PHK kan nanti ada kebutuhan mereka akan direkrut lagi," katanya.
Berdasarkan laman resminya, PT Victory Chingluh Indonesia merupakan perusahaan sepatu global yang berasal dari Taiwan dengan buyer-buyer dari merek ternama seperti Nike, Adidas, Mizuno. Mereka memiliki 7 pabrik di China, 3 pabrik di Vietnam termasuk 2 pabrik memproduksi sepatu Nike dan 1 memproduksi Mizuno. Selebihnya 2 pabrik di Indonesia memproduksi sepatu Nike sejak 2010 dan Adidas sejak 2008.
PT Victory Chingluh Indonesia tercatat melakukan PHK terhadap 4.985 karyawannya, berdasarkan laporan mereka ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang.
"Iya betul ada (PHK), pihak perusahaan sudah menyampaikan ke kami datanya. PT Victory Chingluh Indonesia, 4.985 (karyawan) PHK dampak COVID-19," kata Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang Hendra Sabtu (23/5/2020) dikutip dari detikcom.
(hoi/hoi) Next Article Pabrik Sepatu Nike & Adidas PHK Massal Hampir 5.000 Orang
Most Popular