Internasional

PM Inggris Theresa May Siap Mundur Demi Muluskan Brexit

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
28 March 2019 06:49
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan ia akan mundur sebagai pemimpin negara itu bila kesepakatan Brexit yang ia ajukan disepakati parlemen.
Foto: Perdana Menteri Inggris Theresa May (REUTERS/Toby Melville)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan ia akan mundur sebagai pemimpin negara itu bila kesepakatan Brexit yang ia ajukan disepakati parlemen. Keputusannya itu akan memberi jalan bagi penggantinya untuk memimpin negosiasi mendatang dengan Uni Eropa.

"Saya siap untuk meninggalkan jabatan ini lebih cepat dari keinginan saya demi melakukan apa yang benar untuk partai dan negara kita," ujarnya dalam sebuah pertemuan dengan para anggota parlemen Partai Konservatif yang ia pimpin, menurut beberapa laporan media yang dikutip CNBC International.



Salah satu anggota partai yang menghadiri pertemuan itu, James Cartlidge, mengatakan kepada BBC News bahwa May tidak berencana untuk tetap bekerja sebagai perdana menteri dan menegosiasikan hubungan Inggris dengan Eropa di masa depan.

"Sepanjang ingatan saya ia mengatakan tidak akan terus berada di posisinya saat ini dalam fase negosiasi selanjutnya, dampaknya adalah saat Perjanjian Penarikan Diri diloloskan (parlemen), ia akan (mundur dan) memberi jalan bagi pejabat lain."

Para anggota parlemen Inggris telah dua kali menolak Perjanjian Penarikan Diri yang diajukan May. Ia diperkirakan akan kembali mengadakan pemungutan suara ketiga di parlemen dalam beberapa hari mendatang.

PM Inggris Theresa May Siap Mundur Demi Muluskan BrexitFoto: Perdana Menteri Inggris Theresa May (REUTERS/Clodagh Kilcoyne)

"Saya sudah mendengar dengan jelas mood di parlemen. Saya tahu ada keinginan untuk adanya pendekatan baru, kepemimpinan baru, dan negosiasi Brexit tahap selanjutnya. Saya tidak akan menghalanginya," kata May di hadapan anggota parlemen dari Partai Konservatif, mengutip Reuters.

"Saya siap meletakkan jabatan ini lebih awal demi kepentingan negara. Namun kita harus menyelesaikan Brexit dengan mulus terlebih dulu," ungkapnya.


Keputusan ini disambut baik bahkan oleh Partai Konservatif. Sudah jelas bahwa May kehilangan kendali di partainya sendri.

"Ini (mundurnya May) memang tidak bisa dihindari. Dia bisa membaca mood di partai dengan baik," ujar Pauline Latham, anggota parlemen dari Partai Konservatif.

Inggris tengah berupaya menghindari Brexit tanpa kesepakatan (no deal) dengan Uni Eropa yang diperkirakan akan menghantam perekonomian Negeri Ratu Elizabeth itu bila terjadi.

Saksikan video perkembangan Brexit berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Brexit di Depan Mata, Ini Jurus Inggris Kala Cerai dari Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular