
Internasional
UE Bersiap Hadapi Brexit Tanpa Kesepakatan, Pesimistis?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
25 March 2019 18:21

Brussels, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) pada hari Senin (25/3/2019) mengumumkan bahwa pihaknya telah menyelesaikan persiapannya untuk Inggris yang akan keluar dari blok tersebut tanpa kesepakatan. Hal itu dilakukan karena kekhawatiran Brexit yang akan terjadi "tanpa kesepakatan/ no deal" terus meningkat.
"Karena semakin besar kemungkinan Inggris akan meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan pada 12 April, Komisi Eropa hari ini telah menyelesaikan persiapan Brexit 'tanpa kesepakatan' (no deal)," kata Komisi Eropa yang merupakan badan eksekutif blok itu, dalam sebuah pernyataan beberapa hari setelah Brussels setuju untuk menunda Brexit, dilansir dari AFP.
Kamis lalu (21/3/2019), UE sepakat untuk menunda tanggal resmi Brexit dari semula 29 Maret mendatang.
Namun, berapa panjang penundaan tersebut bergantung pada kesanggupan parlemen Inggris meloloskan rancangan perjanjian penarikan diri yang telah disepakati sebelumnya antara kedua belah pihak.
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan UE akan memberi perpanjangan hingga 22 Mei bila Perdana Menteri Theresa May mampu mendapatkan persetujuan dari parlemen pekan depan, dilansir dari CNBC International.
Bila ia gagal, Inggris hanya akan mendapat perpanjangan waktu hingga 12 April. Saat itu, Negeri Ratu Elizabeth tersebut akan mengalami Brexit tanpa kesepakatan yang dikhawatirkan dapat memukul perekonomian negara tersebut.
Saksikan video pernyataan May terkait perpanjangan Brexit berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Brexit di Depan Mata, Ini Jurus Inggris Kala Cerai dari Eropa
"Karena semakin besar kemungkinan Inggris akan meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan pada 12 April, Komisi Eropa hari ini telah menyelesaikan persiapan Brexit 'tanpa kesepakatan' (no deal)," kata Komisi Eropa yang merupakan badan eksekutif blok itu, dalam sebuah pernyataan beberapa hari setelah Brussels setuju untuk menunda Brexit, dilansir dari AFP.
Kamis lalu (21/3/2019), UE sepakat untuk menunda tanggal resmi Brexit dari semula 29 Maret mendatang.
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan UE akan memberi perpanjangan hingga 22 Mei bila Perdana Menteri Theresa May mampu mendapatkan persetujuan dari parlemen pekan depan, dilansir dari CNBC International.
Bila ia gagal, Inggris hanya akan mendapat perpanjangan waktu hingga 12 April. Saat itu, Negeri Ratu Elizabeth tersebut akan mengalami Brexit tanpa kesepakatan yang dikhawatirkan dapat memukul perekonomian negara tersebut.
Saksikan video pernyataan May terkait perpanjangan Brexit berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Brexit di Depan Mata, Ini Jurus Inggris Kala Cerai dari Eropa
Most Popular